Kapolda Soal Fenomena Tawuran Remaja: Cari Kebanggaan
JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menilai maraknya aksi tawuran remaja dikarenakan ada rasa kebanggan dari para pelaku. Mereka seolah merasa hebat setelah melakukannya.
"Kalo saya lihat memang perilaku anak muda ini ada namanya kebanggaan yang luar biasa. Itu di mana-di mana seperti itu, mau saya SMP berapa saya SMA berapa, saya hebat saya ini," ujar Karyoto kepada wartawan, Senin, 1 April.
Rasa bangga para pelaku dikarenakan mendapat kehormatan dari kelompoknya bila terlibat tawuran.
Berdasarkan beberapa kasus yang ditangani, aksi tawuran saat ini selalu diawali saling ejek di media sosial. Bahkan, ada juga ajakan untuk bertemu baik-baik tapi justru diserang.
"Ini sebenarnya by media sosial sebenarnya. Semacam kayak ajakan, melalui media sosial saling ngejek 'yuk kita ketemu baik-baik' tapi ketemu dijadikan seperti itu," sambungnya.
Baca juga:
- Sespri Jokowi hingga Iriana Maju Pilkada, Hasto PDIP Singgung Kolusi dan Nepotisme
- MK Bakal Hadirkan 4 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Muhadjir, Airlangga, Sri Mulyani, dan Risma
- Di Sidang MK, Saksi AMIN Sebut Polda Jawa Tengah Kumpulkan Kepala Desa Jelang Pilpres
- PDIP Anggap 14 Hari Tak Cukup untuk Tangani Sengketa Pemilu: Bagaimana Bisa Dapat Keadilan?
Karenanya, Karyoto menegaskan telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk menindak para pelaku tawuran. Contohnya yang terjadi di wilayah Soedirman, Jakarta Pusat.
"Sekarang dengan adanya itu kami minta tidak ada alasan untuk mengendorkan karena kita bertekad untuk zero incident, mudah-mudahan bisa kita realisasi," kata Karyoto.