Empat Pemuda yang Diamankan Polisi di Cipayung Jaktim Tidak Mengakui Busur Panah yang Ditemukan Polisi di Lokasi Penangkapan
Busur panah yang ditemukan petugas kepolisian pada saat penangkapan empat remaja di kawasan Cipayung Jakarta Timur/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Unit Reskrim Polsek Cipayung mengamankan empat orang remaja di bawah umur saat tengah berkumpul hendak melakukan aksi tawuran di Jalan SPG 7, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Senin 4 April, malam.

Kapolsek Cipayung Kompol Bambang Cipto membenarkan adanya penangkapan yang dilakukan oleh anggota Buser Reskrim Polsek Cipayung. Penangkapan itu sebagai bentuk antisipasi tawuran remaja di kawasan Cipayung.

Kompol Bambang menjelaskan, penangkapan bermula dari patroli anggota buser yang melakukan antisipasi tawuran di wilayah Cipayung.

"Awalnya ada anak kumpul banyak. Kemudian digerebek Buser dan lari berhamburan. Empat orang diantaranya berhasil diamankan buser. Ketika ditangkap, keempatnya mengakui kalau mereka mau tawuran," kata Kompol Bambang saat dihubungi VOI, Selasa 5 April, siang.

Kapolsek memastikan, keempat orang pelaku yang ditangkap adalah warga sekitar lokasi. Mereka berkumpul dikhawatirkan mencari musuh untuk melakukan aksi tawuran.

"Mereka warga sekitar, mereka nunggu cari musuh. Karena sesuai perintah Pak Kapolda, bubarkan kumpul-kumpul remaja," ucapnya.

Saat diamankan, anggota Reskrim melakukan penyisiran ke sekitar tempat berkumpul para remaja itu. Polisi pun menemukan senjata tajam dan panah berikut busurnya yang diselipkan di pagar sekitar kawasan kuburan dengan jarak sekitar 15 meter dari tempat berkumpul para remaja itu.

"Senjata panah ditemukan di sekitar kuburan, belum ada yang mengakui senjata itu milik siapa. Keempat remaja yang diamankan tidak ada kaitan dengan senjata tajam, panah dan busur itu," jelas Kompol Bambang.

Para remaja itu diamankan ke Polsek Cipayung guna dilakukan pendataan lebih lanjut. Pendataan dilakukan guna mengidentifikasi pelaku tawuran jika terjadi kejadian kejahatan jalanan lainnya.

"Mereka didata dan diidentifikasi saja. Karena senjata tajam dan panah itu belum diketahui milik siapa," ujar Kompol Bambang.