Bagikan:

JAKARTA - Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Barat berhasil menggagalkan aksi tawuran yang terjadi di tiga lokasi berbeda di Kecamatan Kembangan dan Cengkareng, Jakarta Barat pada Minggu, 8 September.

Sebanyak 11 remaja pelaku tawuran berhasil ditangkap dari tiga wilayah berbeda berikut sejumlah senjata tajam jenis samurai 2 bilah, 1 bilah celurit, 1 unit busur panah dan 1 bilah golok.

Selain itu, polisi juga mengamankan 3 remaja mabuk narkoba jenis ganja sintetis dan menyita 3 kantong anggur merah dari para remaja tersebut.

Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Barat, AKBP M Hari Agung Julianto, menyatakan, para remaja tersebut diamankan di tiga lokasi berbeda. Penangkapan pertama dilakukan di Jalan Kampung Baru, Kembangan, Jakarta Barat.

"Ada 3 remaja dilengkapi 1 bilah samurai yang diamankan, diduga mereka akan ikut tawuran," katanya saat dikonfirmasi, Minggu, 8 September.

Tak jauh dari lokasi pertama, polisi juga mengamankan 3 remaja lainnya yang diduga menggunakan narkoba jenis sinte.

"Kami juga menemukan 2 kantong anggur merah sebagai barang bukti," ucapnya.

Guna proses lebih lanjut, para remaja diserahkan ke Polsek Kembangan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kemudian polisi kembali melanjutkan patroli dan menangkap 3 orang remaja bersenjata tajam celurit dan busur panah di Jalan Cemara Raya, Cengkareng, Jakarta Barat.

Para remaja ini diduga kuat akan melakukan aksi tawuran serupa di daerah tersebut. Para pelaku pun diamankan dan kembali dilakukan penyisiran. Kemudian polisi kembali menangkap 5 remaja di kawasan RT 12/07, Cengkareng Barat. Dari penangkapan ini, polisi juga menyita sebilah golok sebagai barang bukti yang diduga akan digunakan untuk bentrokan.

AKBP M Hari Agung mengatakan, seluruh remaja yang terlibat telah diserahkan ke Polsek Kembangan dan Polsek Cengkareng guna menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat, terutama para orang tua, untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka guna mencegah mereka terlibat dalam kegiatan berbahaya seperti ini," katanya.