Sespri Jokowi hingga Iriana Maju Pilkada, Hasto PDIP Singgung Kolusi dan Nepotisme
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto/DOK FOTO: Wardhany Tsa Tsia-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengingatkan semangat reformasi itu harusnya dibuktikan dengan menjauhi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Hal ini disampaikan menanggapi fenomena majunya sejumlah orang lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Salah satunya, Devid Agus Yunanto yang merupakan sekretaris pribadi eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

“Kalau kita mencermati seluruh semangat reformasi, spiritnya itu kan anti KKN. Sehingga bentuk-bentuk kolusi seperti itu, itu juga tidak boleh dilakukan karena termasuk bentuk-bentuk nepotisme,” kata Hasto kepada wartawan di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 1 April.

Hasto menyebut majunya orang di lingkaran Jokowi saat Pilkada 2024 adalah bentuk penyalahgunaan kekuasaan. Dia menganggap langkah ini bisa mencederai kedaulatan rakyat.

“Untuk menjadi pemimpin itu hak dari semua orang, untuk menjadi kepala daerah, wakil kepala daerah itu bukan dari orang-orang yang dekat dengan keluarga Pak Jokowi, dekat dengan istana tapi ini merupakan hak konstitusional warga negara,” tegasnya.

 

Ia memastikan partainya akan memantau pesta demokrasi di daerah. Hasto menyebut PDIP tak mau ada nepotisme yang mewarnai pilkada seperti Pilpres 2024.

“PDI Perjuangan kokoh berdiri di dalam menyelamatkan demokrasi yang berkedaulatan rakyat agar cara-cara seperti itu tidak terjadi kembali,” ungkapnya.

Sebagai informasi, bukan hanya Devid yang bakal maju di Pilkada Boyolali, Jawa Tengah. Sekretaris Pribadi Iriana, istri Jokowi yaitu Sendi Fardiansyah berencana maju sebagai calon wali kota Bogor 2024.

Sendi bahkan sudah bertemu Jokowi untuk minta restu. Keduanya disebut bertemu di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin, 18 Maret.