Konglomerat Sri Pakash Lohia Akuisisi Perusahaan Tambang Emas Senilai Rp300 Miliar

JAKARTA - Produsen bahan baku untuk industri tekstil dan kemasan milik konglomerat Sri Prakash Lohia, PT Indo-Rama Synthetics Tbk 'beraksi' dengan melakukan akuisisi perusahaan tambang emas.

Dikutip dari laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis 4 Maret, emiten berkode saham INDR itu menyatakan telah merampungkan transaksi akuisisi 80 persen kepemilikan saham PT Cikondang Kancana Prima (CKP), pada 24 Februari 2021. CKP memiliki aset tambang emas.

Hal itu melanjutkan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat saham CKP dari pemegang saham yang ada, sebagaimana telah disampaikan kepada publik pada 28 Desember 2020. Dengan demikian, CKP resmi menjadi salah satu entitas usaha Indo Rama.

Presiden Direktur Indo-Rama Synthetics Vishnu Swaroop Baldwa menuturkan, dari transaksi itu tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.

Sebelumnya, manajemen Indo-Rama menyebut transaksi ini merogoh kocek hingga Rp300 miliar. Jumlah tersebut termasuk Rp50 miliar yang diberikan sebagai pinjaman berbunga kepada afiliasi dari pemegang saham yang menjual.  CKP merupakan perusahaan pertambangan dan pengolahan emas yang berada di Cianjur, Jawa Barat.

"Transaksi ini didanai oleh laba ditahan atau pendanaan internal,” papar Manajemen Indo Rama Synthetics.

Indo-Rama Synthetics merupakan perusahaan afiliasi Sri Prakash Lohia, orang terkaya nomor 5 di Indonesia versi Forbes. Lohia merupakan pendiri Indorama Corporation.

Forbes menaksir kekayaan yang dimilikinya mencapai 6,6 miliar dolar AS per 3 Maret 2021. Jika dirupiahkan dengan kurs Rp14.275, Lohia memiliki kekayaan Rp94,22 triliun.