6 Hingga 15 April 2024, Jakarta Bebas Ganjil-Genap

JAKARTA - Polda Metro Jaya meniadakan sementara penerapan ganjil-genap di kawasan DKI Jakarta. Keputusan ini berkaitan dengan Hari Raya Idulfirti 2024.

"Kebijakan ganjil genap ditiadakan mulai tanggal 6 hingga 15 April 2024," tulis akun Instagram @tmcpoldametro dikutip, Sabtu, 30 Maret.

Peniadaan ganjil-genap saat itu sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) 88 tahun 209 yang pada Pasal 3 ayat (3) dijelaskan pembatasan lalu lintas dengan sistem ganjil-genap tak diterapkan pada hari Sabtu dan Minggu.

Kemudian, kebijakaan lalu lintas itupun juga tak diberlakukan di hari libur nasional yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden (Keppres).

"Sistem ganjil-genap tak diberlakukan hari Sabtu dan Minggu serta hari libur nasional yang ditetapkan dengan Keppres," tulisnya.

Mengenai arus mudik, Korps Lalu Lintas Polri menyebut bakal ada pergerakan lebih kurang 70 juta kendaraan bermotor yang menggunakan jalur darat saat mudik dan balik Lebaran 2024.

"Yang perlu kami konsen yang menggunakan jalan itu hampir sekitar 60 juta hingga 70 juta lebih. Itu untuk gabungan antara sekitar 37 juta bus, mobil pribadi 35 juta, sepeda motor 31 juta. Ini yang perlu kami antisipasi," kata Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigadir Jenderal Polisi Raden Slamet Santoso.

Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan, sebanyak 193,6 juta orang diprediksi melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran tahun ini. Jumlah itu meningkat sekitar 52 persen dibandingkan Idul Fitri 2023 yang tercatat sekitar 123 juta orang.

Dari data tersebut, jika dilihat asal pemudik, lima daerah tertinggi berasal dari Jawa Timur hampir 31,3 juta orang, Jabodetabek 28,43 juta orang, Jawa Tengah 26,11 juta orang, Jawa Barat 22,79 juta orang, dan Sumatera Utara 10,67 juta orang.

Sedangkan daerah tujuan pemudik yang paling banyak mengarah ke Jawa Timur dengan perkiraan sekitar 61,6 juta orang, Jawa Tengah 37,6 juta orang, Jawa Barat 32,1 juta orang, Daerah Istimewa Yogyakarta 11,7 juta orang, dan DKI Jakarta 6,4 juta orang.

"Moda transportasi yang banyak dipilih adalah kereta api sekitar 39,32 persen, dan lainnya, bus mobil pribadi serta sepeda motor," kata Slamet.

Untuk mengantisipasi kemacetan itu, Polri mengerahkan 76.192 personel dari tingkat Mabes Polri dan polda jajaran yang diturunkan ke 5.784 pos pelayanan, pos pengamanan dan pos terpadu.