Bagikan:

AMBON - Basarnas Ambon, Maluku masih melakukan koordinasi terkait berita temuan empat dari tujuh warga Wowonda di Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang dilaporkan mengalami kecelakaan laut dan hilang kontak sejak 13 Maret 2024.

"Sementara ini anggota kami di Tual, Saumlaki (KKT) serta Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru masih berkoordinasi dengan pihak terkait," kata Humas Basarnas Ambon Budianto di Ambon, Jumat malam.

Namun dia akan menyampaikan rilisnya bila laporan tersebut sudah dipastikan kebenarannya, terkait temuan empat dari tujuh korban yang ditemukan sebuah kapal penangkap ikan di Perairan Kepulauan Aru pada Jumat (29/3) pukul 21.00 WIT.

Untuk diketahui, tujuh warga Wowonda antara lain Yohanes Salwei (27), Devota Salwaei (13), Yeremias Takndare (42), Yohanes Salwei (27), Tini Skliresy (16), Roberta Matruti (13), dan Wisye Matruti (14) awalnya menggunakan sebuah perahu ketinting dari Wowonda menuju Pantai Desa Tumbur, Kecamatan Wertamrian (KKT).

Kepergian mereka sekitar pukul 15.00 WIT untuk berpiknik di lokasi Pantai Cinta Desa Tumbur sekaligus merayakan ulang tahun Yohanes Salwey.

Selanjutnya pada pukul 21.30 WIT, para korban hendak kembali dari Desa Tumbur menuju Wowonda dengan perahu ketinting tersebut, namun ayah dari salah satu korban yang menghubungi korban lewat telepon genggam meminta mereka bermalam di Desa Tumbur akibat buruknya cuaca di laut.

Tetapi salah satu korban atas nama Jermias Takndare mengatakan harus pulang ke Desa Wowonda karena ada beberapa anak dalam rombongan mereka akan mengikuti ujian sekolah pada 14 Maret 2024.

Namun perahu ketinting yang digunakan para korban hanyut hingga depan Pulau Dua yakni antara Desa Lorulun dan Atubul, Kecamatan Wetamrian sehingga korban Jeremias masih sempat mengirimkan pesan suara kepada salah satu warga Desa Wowonda meminta ayahnya menjemput mereka.

Sehingga pemerintah Desa Wowonda dan masyarakat menggunakan sejumlah long boat melakukan pencarian pada 14 Maret 2024 sekitar pukul 14:00 WIT namun tidak membuahkan hasil.