Ukraina Bantah Terlibat Serangan di Crocus City Hall, Balik Tuduh Skenario Provokasi Rusia
JAKRTA - Ukraina menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam serangan penembakan mematikan yang menargetkan balai konser Crocus City Hall di Moskow, Rusia.
"Ukraina tentu saja tidak ada hubungannya dengan penembakan/ledakan di Balai Kota Crocus (Wilayah Moskow, Rusia). Itu sama sekali tidak masuk akal," kata asisten presiden Ukraina Mykhailo Podolyak dalam pernyataan di X setelah penembakan larut malam yang disebut Rusia sebagai "serangan teroris".
Menggarisbawahi\Kiev saat ini sedang berperang dengan Moskow selama lebih dari dua tahun dan bahwa perang Rusia-Ukraina akan diputuskan "hanya di medan perang," Podolyak mengatakan "serangan teroris tidak menyelesaikan masalah apa pun."
Dia menegaskan Ukraina tidak pernah dengan terpaksa menggunakan metode teroris, dan bahwa pemerintahnya mendengar peringatan publik dari kedutaan asing di Moskow tentang kemungkinan adanya insiden seperti itu jauh sebelum penembakan di Balai Kota Crocus terjadi.
“Tidak ada keraguan sedikit pun bahwa peristiwa di pinggiran kota Moskow akan berkontribusi pada peningkatan tajam dalam propaganda militer, percepatan militerisasi, perluasan mobilisasi, dan pada akhirnya, peningkatan perang. Dan (itu) juga untuk membenarkan serangan genosida yang nyata terhadap penduduk sipil Ukraina," imbuhnya dilansir ANTARA dari Anadolu, Sabtu, 23 Maret.
Baca juga:
- Gugat Hasil Pilpres ke MK, Tim Hukum AMIN Ngotot Ingin Pemilu Diulang
- Serangan Mematikan di Corcus City Hall, Rusia Rilis Foto Senjata AK Pria Penyerang
- Telepon Prabowo, Joe Biden Janji Perluas Kerja Sama dengan Indonesia
- Teror Horor Penembakan di Crocus City Hall, Firasat Putin Soal Penabur Kekacauan di Rusia
Dalam pernyataan terpisah, Intelijen Pertahanan Ukraina (HUR) mengklaim penembakan itu sebagai "provokasi yang direncanakan dan disengaja oleh badan khusus Rusia" atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Tujuannya adalah untuk membenarkan serangan yang lebih keras terhadap Ukraina dan mobilisasi total di Rusia. Eksekusi publik terhadap orang-orang di Moskow harus dipahami sebagai ancaman Putin terhadap eskalasi dan perluasan perang yang lebih besar,” kata HUR melalui platform Telegram.
Pernyataan selanjutnya dari Kementerian Luar Negeri Ukraina menolak tuduhan pejabat Rusia yang mengklaim Kiev terlibat dalam penembakan dan ledakan di gedung konser di Krasnogorsk.
"Kami menganggap tuduhan semacam itu merupakan provokasi yang direncanakan Kremlin untuk semakin memicu histeria anti-Ukraina di masyarakat Rusia, menciptakan kondisi meningkatkan mobilisasi warga Rusia untuk berpartisipasi dalam agresi kriminal terhadap negara kami dan mendiskreditkan Ukraina di mata komunitas internasional,” kata pernyataan HUR.
"Kami menyeru pada masyarakat internasional untuk dengan tegas menolak tuduhan palsu Rusia atas dugaan keterlibatan Ukraina dalam penembakan di Krasnogorsk dan untuk memperkuat dukungannya bagi negara kami dalam melawan serangan kriminal Rusia," lanjut pernyataan tersebut.