Sejarah Bulu Tangkis: Berkembang di India, Populer di Inggris dan Mendunia
JAKARTA - Tiada yang mampu menebak dengan pasti kapan permainan bulu tangkis pertama kali muncul. Tiap peradaban memiliki klaimnya sendiri. Peradaban Yunani Kuno mengakuinya, Mesir Kuno pun demikian. Bahkan, China tak mau ketinggalan.
Semuanya boleh mengakui. Namun, permainan yang paling mendekati dengan bulu tangkis modern bermuara di India pada abad ke-17. Battledore, namanya. Permainan itu digemari serdadu Inggris. Kemudian, mereka membawanya ke Eropa dan mendunia.
Perbedaan pendapat sering terdengar kala menelurusi awal mula hadirnya permainan bulu tangkis. Klaimnya beragam. Ada yang menyebut bulu tangkis dari perdaban Yunani Kuno. Ada pula yang menyebut dari Mesir Kuno. China pun tak mau ketinggalan disebut sebagai muasal bulu tangkis.
Benang merah dari seluruh klaim menyebut permainan bulu tangkis masih menggunakan tongkat kayu dan kadang pula dengan tangan--kaki untuk memukul kok (bola bulu tangkis) dari ragam jenis. Tujuannya permainan sederhana. Kok tak boleh jatuh ke tanah.
Jika ditelusuri lebih dalam, permainan bulu tangkis modern justru bermula di India pada abad ke-17. Permainan itu lazim dikenal sebagai battledore atau yang disebut masyarakat setempat sebagai Poona -- kota di mana battledore populer: Pune.
Battledore dimainkan dengan dua orang bertanding memukul buntalan wol sebagai kok. Raketnya berasal dari tongkat sederhana dari kayu. Keduanya orang yang bertanding hanya perlu menjaga kok supaya tak jatuh ke tanah.
Battledore pun dikenal luas sebagai permainan rekreasi. Permainan itu cepat populer di India. Sekalipun mulanya hanya dinikmati oleh orang Eropa atau kalangan bangsawan. Penjajah Inggris pun segera menambah formula dari permainan battledore.
Mereka tak ingin battledore tak hanya diperuntukan untuk senang-senang belaka. Battledore harus menantang. Serdadu Inggris mulai menambahkan jaring dan memainkan permainan battledore secara bersaing dengan aturan tambahan.
Tak hanya itu, serdadu Inggris juga menggelarkan kompetisi battledore di Pune. Sebuah ajian yang membuat battledore dikenal hingga pelosok India.
“Battledore pada dasarnya adalah bentuk awal dari bulu tangkis, dengan dua pemain memukul sebuah shuttlecock sebanyak yang mereka bisa tanpa membiarkannya menyentuh tanah. Battledore sendiri adalah raket sederhana, yang digunakan untuk memukul kok yang ringan.”
“Sering kali dibuat dengan menyematkan bulu-bulu ke dalam sepotong kecil gabus. Battledore adalah permainan menyenangkan untuk ‘membunuh’ waktu. Orang bisa berpendapat bahwa para wanita muda yang bermain battledore dianggap biasa,” terang Ann Durkin Keating dalam buku Rising Up from Indian Country (2012).
Battledore ke Bulu Tangkis
Permainan battledore kian masif. Alih-alih olahraga itu hanya populer di India, battledore justru ikut dibawa oleh serdadu Inggris ke kampung halamannya: Inggris. Fakta itu membuat battledore jadi olahraga pelepas penat populer di Inggris pada abad ke-18.
Battledore pun kerap dimainkan di berbagai tempat. Badminton House jadi tempat yang paling sering menggelar permainan battledore. Badminton House sendiri adalah kediaman dari Duke of Beaufort dan keturunannya.
Keseringan battledore dihelat di Badminton House membuat segenap rakyat Inggris mulai menyebut permainan tepok bulu sebagai badminton (bulu tangkis). Nama yang kemudian membuat istilah battledore mulai ditinggalkan.
Nama bulu tangkis terus populer karena seringnya kompetisi bulu tangkis digelar. Ambil contoh pamflet yang disebarkan penguasa asal London, Isaac Spratt. Pamflet itu bertuliskan: Badminton Battledore: A New Game.
Kepopuleran bulu tangkis kemudian dibawa oleh serdadu Inggris ke berbagai wilayah jajahan. Perlahan-lahan bulu tangkis mulai dikenal dunia. Kompetisi resminya pun dibuat. Federasinya apalagi. Setelahnya, eksistensi bulu tangkis semakin kesohor, setelah jadi salah satu cabang olahraga resmi yang dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992. Sekalipun sebelumnya hanya digelar sebagai cabang olahraga eksebisi.
Baca juga:
- Ratu Juliana dari Belanda Meninggal Dunia dalam Memori Hari Ini, 20 Maret 2004
- Kelakuan Anggota DPR Malaysia: Dukung IKN Baru, Tapi Enggan Berkantor di Putrajaya
- MUI Tegaskan Nikah Siri Online Bak Prostitusi Berkedok Pernikahan dalam Memori Hari Ini, 19 Maret 2015
- Bakti Rudy Hartono, Sang Juara All England Delapan Kali, bagi Bulu Tangkis Indonesia
“Permainan ini diperkenalkan oleh Duke untuk para petugasnya yang cuti dari India untuk menghibur mereka. Ini terjadi sekitar tahun 1870 dan merupakan kali pertama, sejauh yang diketahui, bahwa permainan ini pernah dimainkan.”
“Permainan bulu tangkis, tentu saja, tidak lebih dari bentuk yang dimuliakan dari battledore dan shuttlecock, dimainkan di sebuah ruangan besar di rumah Duke, Badminton House. Bagian yang aneh tentang pertandingan awal adalah bahwa,karena bentuk ruangan yang digunakan tidak profesional seperti sekarang,” ujar Betty Uber dalam buku A Brief History of Badminton from 1870 to 1949 (2016).