Lawan Kudeta Militer, Parlemen Myanmar Tunjuk Penjabat untuk 10 Kementerian
JAKARTA - Anggota Parlemen Myanmar terpilih dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) selaku pemenang Pemilu November 2020, melalui Komite Perwakilan Parlemen Myanmar (CRPH), menunjuk 4 penjabat menteri.
Dalam sebuah pernyataannya, CRPH menilai sejak penangkapan tidak sah rezim militer Myanmar terhadap Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden U Win Myint, kabinet tidak dapat menjalankan tugasnya.
Dari empat penjabat menteri yang ditunjuk, tiga di antaranya berasal dari NLD. Keempatnya ditunjuk dan diberikan kuasa untuk mengembang tugas atas nama anggota kabinet, sebagai bentuk perlawanan terhadap kudeta militer Myanmar.
Empat penjabat menteri yang ditunjuk ini, nantinya akan merangakap tugas sejumlah kementerian. Total ada sembilan kementerian yang penjabat menterinya ditunjuk oleh CRPH yang mewakili Parlemen Myanmar dalam kesempatan ini, melansir The Irrawaddy.
Daw Zin Mar Aung, yang terpilih ke Majelis Rendah mewakili Kotapraja Yankin Yangon dalam pemilihan umum 8 November, diangkat penjabat menteri urusan luar negeri. Dia adalah anggota CRPH.
Komite juga menunjuk U Lwin Ko Latt untuk merangkap jabatan sebagai penjabat menteri kantor presiden dan menteri kantor pemerintah serikat.
Dalam pemungutan suara 8 November, ia terpilih sebagai anggota parlemen Majelis Rendah yang mewakili Kotapraja Thanlyin di Yangon. Dia saat ini adalah anggota CRPH.
Anggota parlemen Majelis Rendah terpilih lainnya dari NLD, U Tin Tun Naing, ditunjuk sebagai penjabat menteri untuk tiga kementerian bidang ekonomi, yakni menteri perencanaan, keuangan dan industri; menteri investasi dan hubungan ekonomi luar negeri dan menteri perdagangan.
CRPH juga memilih Dr. Zaw Wai Soe sebagai penjabat menteri untuk tiga kementerian, yakni menteri tenaga kerja, menteri imigrasi dan kependudukan; menteri pendidikan serta meteri kesehatan dan olahraga. Rektor University of Medicine 1 Yangon ini memainkan peran utama dalam pertarungan COVID-19 Yangon sejak tahun lalu.
Zaw Wai Soe mengutuk keras kudeta militer Myanmar dan berpartisipasi dalam Gerakan Pembangkangan Sipil melawan rezim militer, karena menolak untuk bertugas di kabinet militer.
Di antara anggota CRPH, ada 17 anggota parlemen NLD terpilih. Komite parlemen yang dideklarasikan sendiri dibentuk setelah kudeta untuk melawan kekuasaan militer.
Baca juga:
- Komite Intelijen Senat AS Setujui William Burns Pimpin CIA
- Artis dan Pria Tertampan di Dunia Ini Diburu Militer Myanmar Karena Ikut Aksi Unjuk Rasa Tolak Kudeta
- China: Pintu ke Xinjiang Terbuka Lebar, Tapi PBB Jangan Berprasangka Buruk
- Militer Myanmar Tambahkan Tuduhan, Aung San Suu Kyi Terancam Hukuman 9 Tahun Penjara
NLD memenangkan pemilihan umum Myanmar pada 8 November dengan telak. Kandidat NLD memenangkan 920 dari 1.117 kursi terpilih secara nasional, termasuk kursi di kedua majelis Parlemen Serikat Bikameral dan parlemen negara bagian atau daerah, serta jabatan menteri urusan etnis.