Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Ingin AS Tekan Israel Soal Akses Bantuan ke Gaza
JAKARTA - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan setelah pertemuan di Washington DC Hari Kamis, Amerika Serikat harus memberikan tekanan lebih besar pada Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan ke Jalur Gaza.
Hal itu diungkapkan diplomat senior tersebut di tengah apa yang disebutnya sebagai bencana buatan manusia di wilayah kantong Palestina itu.
Dalam keterangannya di kantor Uni Eropa di Washington DC, upaya baru-baru ini yang dilakukan Negeri Paman Sam untuk mengirimkan bantuan ke Gaza melalui pengiriman udara atau kapal, tidak seefektif rute darat yang memungkinkan ratusan truk masuk. setiap hari.
"Kami tentu mengharapkan Pemerintah AS untuk terus memberikan tekanan, memberikan tekanan lebih besar pada Israel untuk membuka perbatasan dan tidak (menghalangi) akses kemanusiaan," ungkap Borrell, melansir Reuters 15 Maret.
Borrell, yang bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Hari Rabu mengatakan, Amerika Serikat melakukan banyak hal untuk mengamankan lebih banyak akses bantuan.
Sementara itu, Israel mengatakan pihaknya berencana untuk "membanjiri" Gaza dengan bantuan kemanusiaan dari berbagai titik masuk di tengah meningkatnya seruan, termasuk dari pejabat Pemerintahan Presiden Joe Biden, bahwa sesuatu harus dilakukan untuk menghindari risiko kelaparan di antara 2,3 juta penduduk wilayah tersebut.
Baca juga:
- Jabat PM Palestina, Mohammad Mustafa Ditugasi Urus Bantuan di Gaza hingga Pemberantasan Korupsi
- Presiden Abbas Tunjuk Ekonom Lulusan AS Mohammad Mustafa Sebagai Perdana Menteri Palestina
- Kapal Kedua Pengangkut Bantuan ke Gaza mulai Memuat Tepung hingga Tuna Kaleng Seberat 300 Ton
- Enam Warga Gaza Tewas Akibat Tembakan Israel saat Menunggu Truk Pengangkut Bantuan
"Kami telah meningkatkan dukungan kemanusiaan, namun itu tentu saja tidak cukup," kata Borrell.
"Dan sebuah fakta yang diakui semua orang adalah, ada hambatan yang jelas terhadap akses kemanusiaan yang dilakukan oleh pihak yang mengontrol perbatasan (Gaza), yaitu Pemerintah Israel," tandasnya.