Kanselir Scholz Tegaskan Jerman Tidak akan Mengirim Rudal Jelajah Taurus ke Ukraina

JAKARTA - Kanselir Jerman Olaf Scholz menegaskan kembali penentangannya terhadap pengiriman rudal jelajah jarak jauh Taurus ke Ukraina, di tengah perang yang sedang berlangsung saat ini.

Kanselir Scholz telah menghadapi kritik tajam dari oposisi konservatif dan pihak-pihak lain atas penolakannya untuk memberikan rudal kepada Ukraina, meskipun ada permohonan berulang kali dari Kyiv.

Dalam debat di majelis rendah Parlemen Jerman, Bundestag, Kanselir Scholz mengulangi penolakannya, lantaran dikhawatirkan pengiriman itu bisa menarik Jerman ke dalam konflik dengan Rusia.

"Kehati-hatian bukanlah sesuatu yang dapat diklasifikasikan sebagai kelemahan, seperti yang dikatakan beberapa pihak, namun kehati-hatian adalah hak warga negara ini," Kanselir Scholz, dilansir dari Daily Sabah 14 Maret.

Lebih jauh dia mengatakan, memasok rudal Taurus kepada pasukan Ukraina juga akan membutuhkan keterlibatan tentara Jerman untuk membantu penargetan dan tugas-tugas lainnya. Namun, para politisi oposisi, bahkan beberapa anggota koalisi tiga partai Kanselir Scholz, mempertanyakan klaim tersebut.

"Tidak mungkin bagi saya untuk memasok sistem persenjataan yang luas yang hanya bisa dipasok secara masuk akal jika mereka juga melibatkan tentara Jerman, bahkan di luar Ukraina," kata Kanselir Scholz.

"Itu adalah garis yang tidak ingin saya lewati sebagai kanselir," tegasnya,

Sebelumnya, blok CDU/CSU yang beroposisi telah mengancam Kanselir Scholz dengan sebuah penyelidikan parlemen, terkait pernyataannya di depan umum mengenai penggunaan rudal Taurus oleh Ukraina akan membutuhkan keterlibatan tentara Jerman.

Dalam debat Hari Rabu, politisi CDU Norbert Röttgen dengan tajam menekan Kanselir Scholz mengenai apakah Prancis dan Inggris, yang telah memasok Ukraina dengan rudal jelajah jarak jauh SCALP dan Storm Shadow, telah melewati garis merah yang dimaksud Kanselir Scholz dan menjadi pihak dalam perang.

"Anda bermaksud menipu publik dalam masalah ini, masalah keamanan Eropa dan nasional," kata Röttgen kepada Kanselir Scholz.

Namun, Kanselir Scholz menanggapi dengan menuduh Röttgen "setengah-setengah" dan menyiratkan Röttgen mengetahui informasi rahasia yang akan memperumit tuduhannya, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Röttgen.

Kanselir Scholz kembali mengulangi pernyataan sebelumnya tentang mengapa Jerman tidak dapat mengirimkan rudal jelajah Taurus: "Cara yang dilakukan di Prancis dan Inggris tidak mungkin dilakukan oleh kami."

Terpisah, koalisi CDU/CSU di parlemen berencana untuk memaksakan pemungutan suara pada Hari Kamis ini mengenai resolusi yang menuntut Pemerintah Kanselir Scholz untuk mengirimkan rudal Taurus ke Ukraina.