Serangan Drone Ukraina Sukses Rusak Kilang Minyak Rusia
JAKARTA - Ukraina menyerang kilang minyak Rusia pada Hari kedua serangan pesawat tak berawak besar-besaran pada Hari Rabu, menyebabkan kebakaran di kilang terbesar Rosneft, dalam salah satu serangan paling serius terhadap sektor energi Rusia dalam beberapa bulan terakhir.
Sehari setelah kerusakan parah pada kilang Lukoil, kilang NORSI yang baru dibuka di Nizhny Novgorod, serangan pesawat tak berawak Ukraina menghantam kilang-kilang di wilayah Rostov dan Ryazan, kata para pejabat Rusia.
Di Ryazan, 180 km (110 mil) dari Moskow, serangan pesawat tak berawak menyebabkan kebakaran di kilang Rosneft, kilang minyak terbesar ketujuh di Rusia dan ada laporan awal mengenai korban luka-luka, ujar Gubernur Pavel Malkov, yang dalam updated terbarunya mengatakan api berhasil dipadamkan, dikutip dari Reuters 14 Maret.
Kantor berita pemerintah Rusia RIA mengatakan, empat pesawat tak berawak Ukraina menyerang kilang Ryazan pada Rabu dini hari, menyebabkan kebakaran seluas 175 meter persegi.
Rekaman video yang diambil secara geografis oleh Reuters menunjukkan asap hitam mengepul di atas kobaran api di kilang tersebut, yang menyuling sekitar 12,7 juta metrik ton minyak per tahun, atau 4,6% dari total produksi minyak Rusia, menurut sumber-sumber industri.
Kilang ini menyumbang sekitar 6,4 persen dari produksi bensin Rusia, 4,1 persen diesel, 7,7 persen bahan bakar minyak dan 8 persen avtur, menurut sumber-sumber tersebut. Angka produksi penuh Rusia tidak lagi dipublikasikan.
Media Rusia mengatakan sekitar 60 pesawat tak berawak telah dihancurkan di atas wilayah kedaulatan Rusia selama beberapa jam pada hari Rabu.
Dua sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan, kilang tersebut terpaksa menutup dua unit penyulingan minyak utama. Rosneft tidak membalas permintaan komentar.
Di Rostov, tidak ada korban jiwa namun kilang Novoshakhtinsk terpaksa menghentikan produksinya, kata gubernur regional Vasily Golubev. Dua sumber kemudian mengatakan operasi kilang telah dilanjutkan.
Sementara itu, sumber Ukraina mengatakan serangan pesawat tak berawak dilakukan oleh dinas keamanan SBU Ukraina.
"Kami secara sistematis menerapkan strategi yang terperinci dan penuh perhitungan untuk mengurangi potensi ekonomi Rusia," kata sumber itu.
Pasukan pertahanan Ukraina, sumber SBU menambahkan, juga melakukan serangan drone semalaman terhadap pangkalan udara Rusia di Buturlinovka dan lapangan terbang militer di wilayah Voronezh.
Serangan terhadap kilang minyak – sumber utama pendapatan Rusia – berpotensi mengurangi produksi bensin dan solar negara tersebut dan menaikkan harga.
Sementara itu, harga minyak naik 2 persen sebagian karena kekhawatiran mengenai gangguan pasokan menyusul serangan yang menurut Presiden Vladimir Putin merupakan upaya untuk mengganggu pemilihan presiden negaranya minggu ini.
Baca juga:
- Direktur CIA Nilai Gencatan Senjata Hamas-Israel Tetap Mungkin Terjadi Meski Prosesnya Sangat Sulit
- Kepala Badan PBB Sebut Israel Tolak Truk Pengangkut Bantuan karena Bawa Gunting
- Kapal Kemanusiaan Siap Distribusikan 500 Ribu Paket Makanan, PBB Bilang Bukan Pengganti Bantuan Darat
- Militer Israel hanya Izinkan Anak-anak dan Orangtua Tunaikan Salat Jumat di Pekan Pertama Ramadan
Presiden Putin pada Hari Rabu, menuduh Kyiv berupaya mengganggu pemilihan presiden 15-17 Maret melalui serangan-serangannya.
"Tujuan utamanya, saya yakin, adalah, jika tidak mengganggu pemilihan presiden di Rusia, setidaknya mengganggu proses normal dalam mengekspresikan keinginan warga negara," kata Presiden Putin kepada kantor berita Rusia RIA dan Televisi pemerintah Rossiya-1 dalam sebuah wawancara.
Diketahui, Rusia dan Ukraina sama-sama menggunakan drone untuk menyerang infrastruktur penting, instalasi militer dan konsentrasi pasukan dalam perang yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Kyiv juga meningkatkan serangan terhadap kilang dan fasilitas energi Rusia dalam beberapa bulan terakhir.