Kepala Badan PBB Sebut Israel Tolak Truk Pengangkut Bantuan karena Bawa Gunting
JAKARTA - Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan, sebuah truk yang memuat bantuan ditolak masuk dan diminta putar balik, karena membawa gunting yang digunakan dalam peralatan medis untuk anak-anak.
Israel diketahui melakukan pemeriksaan ketat terhadap seluruh bantuan kemanusiaan yang akan masuk ke Gaza. Pembatasan juga dilakukan sejak konflik Hamas-Israel pecah pada 7 Oktober, termasuk membatasi masuknya barang-barang penggunaan ganda (barang yang bisa digunakan oleh sipil dan militer).
"Gunting medis kini ditambahkan ke daftar panjang barang terlarang yang diklasifikasikan oleh Pemerintah Israel sebagai untuk penggunaan ganda," klaim Lazzarini dalam sebuah unggahan di media sosial X, dilansir dari CNN 13 Maret.
"Daftar tersebut mencakup barang-barang dasar dan penyelamat nyawa: mulai dari anestesi, lampu tenaga surya, tabung oksigen dan ventilator, hingga tablet pembersih air, obat-obatan kanker, dan peralatan bersalin," paparnya.
Ia menegaskan, kehidupan dua juta orang bergantung pada "pembersihan pasokan kemanusiaan dan pengiriman barang-barang dasar dan kritis," seraya menambahkan"tidak ada waktu untuk disia-siakan."
Baca juga:
- Jabat Danjen Kopassus, Brigjen Djon Afriandi: Profesional, Modern dan Adaptif Saja Tidak Cukup
- 27 Warganya Tewas di Tahanan Israel, Kementerian Luar Negeri Palestina: Kejahatan Ini Tidak Boleh Dibiarkan
- Bantah Penembakan Terhadap Konvoi Bantuan, Militer Israel: Hasil Penyelidikan, IDF Menembaki Tersangka
- Dewan Pengawas Nuklir PBB Minta Militer Rusia Tinggalkan PLTN Zaporizhzhia
Sebelumnya, para pekerja kemanusiaan dan pejabat pemerintah yang bekerja untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk Gaza mengatakan, ada pola yang jelas mengenai hambatan yang dilakukan Israel, karena penyakit dan kondisi kelaparan melanda wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Diketahui, COGAT (Koordinator Kegiatan Pemerintah Israel di Wilayah) memeriksa seluruh bantuan yang masuk ke wilayah Gaza. Badan Israel itu dituduh oleh lembaga bantuan menolak akses karena alasan sewenang-wenang atau tanpa alasan sama sekali.