Banjir Bandang Seret Alat Medis RS Santa Anna Kendari, Pelayanan Kesehatan Terpaksa Ditutup Sementara
JAKARTA - Rumah Sakit (RS) Santa Anna Kendari di Sulawesi Tenggara (Sultra) menutup total pelayanannya. Banjir bandang melanda areal RS itu sejak Senin 4 Maret lalu.
Banjir bandang di Kendari merendam RS Santa Anna beserta alat medis yang terdapat di dalamnya. Bahkan sejumlah alat medis yang terseret banjir mengalami kerusakan.
“Pelayanan ditutup total karena banyak dari alat medis terutama yang elektronik rusak terkena banjir jadi untuk sementara ditutup dulu,” kata pihak keamanan RS Santa Ana, Samsul, di Kendari, Jumat 8 Maret, disitat Antara.
Hingga berita ini diterbitkan masih belum ada keterangan resmi dari pihak RS Santa Ana yang masih sibuk membersihkan material lumpur di areal dan alat medis yang masih bisa diselamatkan.
Banjir bandang melanda sebagian besar wilayah Kota Kendari pascadiguyur hujan dengan intensitas tinggi tak terkecuali warga lorong Lasolo yang bersebelahan dengan RS Santa Anna. Wilayah Lasolo terdampak banjir bandang terparah di Kota Kendari.
Ketua Rukun Tetangga (RT) 04 Rukun Warga (RW) Kelurahan Sanua, Kecamatan Kendari Barat, Hj Hepu Hamid, mengaku banjir yang terjadi di lorong Lasolo kali ini adalah yang terparah dari yang pernah terjadi.
“Jadi total ada 42 rumah yang terdampak banjir bandang kali ini tapi untuk jumlah warganya saya belum mendata karena kondisi masih belum stabil seperti yang saat ini,” kata Hepi Hamid.
Baca juga:
- Eks Ketua MK Blak-blakan soal Politik Dinasti: Belum Pernah Dalam Sejarah Banyak Orang Marah Seperti Sekarang
- KPK Sita Belasan Miliar Rupiah hingga Dokumen Proyek di Kementan Usai Geledah Rumah Pengusaha Hanan Supangkat
- Ambang Batas Parlemen Expired 2029, Demokrat Tegaskan Tugas MK Uji UU dengan UUD 1945 Bukan Urusi Pembentuk UU
- Komisi III DPR Terima Aduan PT Tri Bakti Sarimas Terkait Adanya Intimidasi Hukum
Dia berharap pemerintah bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan warga terdampak untuk sekarang ini terutama dalam hal makanan dan pakaian.
“Kita berharap pemerintah bisa bergerak cepat untuk membantu terutama makanan karena kami disini sudah tidak bisa masak semua bahan makanan hanyut dan perabotan kotor bahkan rusak terseret banjir,” tandasnya.