Bagikan:

SUMUT - Empat desa di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, yakni Desa Tamiang, Tanjung Barani, Tanjung Baru dan Desa Manggis, Kecamatan Batang Lubu Sutam, diterjang banjir bandang.

Plt Bupati Padang Lawas, Ahmad Zarnawi Pasaribu mengatakan, banjir bandang disebabkan luapan Sungai Sutam yang berdekatan dengan keempat desa tersebut. Banjir terjadi sekitar pukul 19.30 malam kemarin. 

Puluhan rumah warga rusak ringan dan sedang akibat material banjir seperti kayu gelondong. Zarnawi belum bisa memberikan data pasti jumlah rumah warga yang rusak. 

"Saat ini tim masih melakukan pendataan. Dan saat ini kami sedang fokus untuk menangani keluhan masyarakat saudara saudari kita korban banjir. Termasuk evakuasi barang dan pemenuhan kebutuhan lain seperti air bersih, bahan pokok makanan dan pelayanan kesehatan," katanya di lokasi banjir, Antara, Sabtu, 1 Januari.

Zarnawi menyampaikan turut prihatin dan berpesan supaya warga terdampak dapat bersabar.

Kapolres Palas AKBP Indra Yanitra Irawan yang turut berada dilokasi menambahkan, ​informasi sementara, tidak ada korban jiwa dalam banjir bandang.

"Dari tadi malam saat kejadian kami bersama bapak Plt Bupati disini, informasi korban jiwa sampai sekarang tidak ada. Dan semoga korban jiwa tidak ada dalam kejadian bencana ini, itu harapan kita semua," katanya.

Sekda Palas Arpan Nasution menambahkan selain rumah warga, kejadian bencana alam banjir bandang ini juga merusak bangunan Sekolah Dasar Negeri, Desa Tamiang. Kejadian ini juga menyebabkan terputusnya arus listrik, akibat tumbangnya sejumlah tiang PLN di sekitar lokasi empat desa itu.

Pemkab Palas bekerja sama dengan Forkopimda dan masyarakat telah mendirikan sejumlah Posko pelayanan. Termasuk posko pelayanan kesehatan dan Posko pelayanan dapur umum.

Juga telah mendirikan Posko tempat pengungsian para korban banjir tersebut. Saat ini, Dinas PU Palas, bekerjasama dengan TNI -Polri, BPBD Palas, Kwarcab Pramuka Palas, serta masyarakat dan sejumlah organisasi mahasiswa, sedang melakukan evakuasi material banjir bandang dan barang - barang korban di lokasi pemukiman masyarakat di empat desa tersebut.