KLHK Catat 18 Produsen Berhasil Kurangi 72 Ribu Ton Sampah Plastik Nasional, 24 Lainnya Belum Implementasi

JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan peran produsen dalam pengurangan sampah terus diperluas. Saat ini 42 produsen sudah membuat peta jalan pengurangan sampah, 18 di antaranya sudah melakukan implementasi.

"Yang sudah masuk road map itu 42 dan yang sudah mulai kita daftar 150-an. Tapi yang sudah implementasi benar-benar, yang dilaksanakan sudah ada 18 produsen yang sudah berhasil mengurangi sampah plastiknya 72 ribu ton," ujar Direktur Pengurangan Sampah KLHK Vinda Damayanti Ansjar ketika ditemui usai acara Aksi Bersih Negeri di Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar) pada Jumat 8 Maret, disitat Antara.

Penyusunan peta jalan pengurangan sampah sendiri dari 2020 hingga 2029 merupakan kewajiban produsen sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah Oleh Produsen.

Aturan itu dibuat untuk mencapai target pengurangan sampah oleh produsen sebesar 30 persen dibandingkan jumlah timbulan sampah 2029. Produsen yang diwajibkan membuat peta jalan yang bergerak di bidang manufaktur, jasa makanan dan minuman serta ritel.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Penanganan Sampah KLHK Novrizal Tahar mengatakan tren pengurangan dan penanganan sampah terus memperlihatkan kenaikan.

Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK pada 2022 memperlihatkan capaian kinerja pengelolaan sampah nasional mencapai 63,68 persen. Terdiri dari pengurangan sampah 14,26 persen dan penanganan sampah sebesar 49,42 persen.

Masih terdapat 36,32 persen sampah di Indonesia yang belum terkelola dengan baik.

Pemerintah sendiri memiliki target pengurangan sampah 30 persen dan penanganan sampah mencapai 70 persen pada 2025, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 97 tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional tentang Pengelolaan Sampah.

"Yang pasti kita tetap berupaya untuk mencapai itu semua mulai dari hulu ke hilir kita lakukan, kita lihat tahun 2025 kita hitung," tandasnya.