'Bulan & Ksatria' Superman Is Dead Kembali Menjulang di Medsos, Liriknya Kerap Dikaitkan dengan Capres
JAKARTA - Tembang lawas Superman Is Dead bertajuk 'Bulan & Ksatria' kembali ramai diputar di media sosial. Liriknya yang puitis menjangkau para pendengar baru, termasuk generasi muda.
Lagu tersebut pertama kali dirilis pada tahun 2013 lalu. Lirik beserta musiknya diciptakan oleh Bobby Kool dan Jerinx. Lantas kenapa lagu ini bisa kembali menjulang tinggi di dunia maya?
Bulan & Ksatria meraih popularitasnya lagi di masa pemilihan umum. Banyak yang menggunakan lagu ini sebagai wujud dukungan kepada capres Prabowo Subianto.
Baca juga:
Selama ini Prabowo memang cukup lekat dengan imej ksatria atau prajurit. Karena itulah para pendukungnya merasa lirik lagu SID ini dirasa cocok menggambarkan sosok Prabowo yang bertarung dalam persaingan politik.
Part lagu yang sering disorot adalah lirik yang membahas tentang cinta yang bisa mendatangkan mahkota. Sang ksatria juga digambarkan datang dengan bendera, bukan pedang.
Kekuatan cinta kan beri dia mahkota
Bulan merana jingga hapus air matamu
Ksatria datang dengan bendera tanpa pedang
Di detik ini cinta adalah kebenaran
Berikut lirik lagu Bulan & Ksatria dari Superman Is Dead yang sampai kini masih kerap jadi bahan renungan.
Bulan & Ksatria - Superman Is Dead
Jejak dendam perih meraksasa di angkasa
Akan cinta yang besar dan terhalang durjana
Manusia melacurkan diri di istana
Namun tak demikian dengan bulan ksatria
Kekuatan cinta kan beri dia mahkota
Bulan merana jingga hapus air matamu
Ksatria datang dengan bendera tanpa pedang
Di detik ini cinta adalah kebenaran
Tinggi menjulang menembus peradaban
Melewati waktu melawan pembenaran
Dan kini bulan menantikan gemilang
Tangis, air matanya telah hilang
Derap kuda ksatria gagah dekati surga
Walau neraka berjanji tuk menghabisinya
Di pintu istana bulan merajah hatinya
Tuk tinggalkan raja, hakim, dan khianat semesta
Kekuatan cinta kan beri dia mahkota
Bulan merana jingga hapus air matamu
Ksatria datang dengan bendera tanpa pedang
Di detik ini cinta adalah kebenaran
Tinggi menjulang, menembus peradaban
Melewati waktu melawan pembenaran
Dan kini bulan menantikan gemilang
Tangis, air matanya telah hilang
Menuju kemenangan
Dan cinta dikumandangkan
Menuju kata hati
Dan terbakarlah semua kebencian
Jejak dendam perih meraksasa di angkasa
Akan cinta yang besar dan terhalang durjana
Manusia melacurkan diri di istana
Namun tak demikian dengan bulan ksatria
Derap kuda ksatria gagah dekati surga
Walau neraka berjanji tuk menghabisinya
Di pintu istana bulan merajah hatinya
Tuk tinggalkan raja, hakim, dan khianat semesta
Tinggi menjulang, menembus peradaban
Melewati waktu meeawan pembenaran
Dan kini bulan menantikan gemilang
Tangis, air matanya telah hilang
Tinggi menjulang, menembus peradaban
Melewati waktu melawan pembenaran
Dan kini bulan menantikan gemilang
Tangis, air matanya telah hilang