'Bulan & Ksatria' Superman Is Dead Kembali Menjulang di Medsos, Liriknya Kerap Dikaitkan dengan Capres
Superman Is Dead (Foto: Instagram @sid_official)

Bagikan:

JAKARTA - Tembang lawas Superman Is Dead bertajuk 'Bulan & Ksatria' kembali ramai diputar di media sosial. Liriknya yang puitis menjangkau para pendengar baru, termasuk generasi muda.

Lagu tersebut pertama kali dirilis pada tahun 2013 lalu. Lirik beserta musiknya diciptakan oleh Bobby Kool dan Jerinx. Lantas kenapa lagu ini bisa kembali menjulang tinggi di dunia maya?

Bulan & Ksatria meraih popularitasnya lagi di masa pemilihan umum. Banyak yang menggunakan lagu ini sebagai wujud dukungan kepada capres Prabowo Subianto.

Selama ini Prabowo memang cukup lekat dengan imej ksatria atau prajurit. Karena itulah para pendukungnya merasa lirik lagu SID ini dirasa cocok menggambarkan sosok Prabowo yang bertarung dalam persaingan politik.

Part lagu yang sering disorot adalah lirik yang membahas tentang cinta yang bisa mendatangkan mahkota. Sang ksatria juga digambarkan datang dengan bendera, bukan pedang.

Kekuatan cinta kan beri dia mahkota

Bulan merana jingga hapus air matamu

Ksatria datang dengan bendera tanpa pedang

Di detik ini cinta adalah kebenaran

Berikut lirik lagu Bulan & Ksatria dari Superman Is Dead yang sampai kini masih kerap jadi bahan renungan.

Bulan & Ksatria - Superman Is Dead

Jejak dendam perih meraksasa di angkasa

Akan cinta yang besar dan terhalang durjana

Manusia melacurkan diri di istana

Namun tak demikian dengan bulan ksatria

Kekuatan cinta kan beri dia mahkota

Bulan merana jingga hapus air matamu

Ksatria datang dengan bendera tanpa pedang

Di detik ini cinta adalah kebenaran

Tinggi menjulang menembus peradaban

Melewati waktu melawan pembenaran

Dan kini bulan menantikan gemilang

Tangis, air matanya telah hilang

Derap kuda ksatria gagah dekati surga

Walau neraka berjanji tuk menghabisinya

Di pintu istana bulan merajah hatinya

Tuk tinggalkan raja, hakim, dan khianat semesta

Kekuatan cinta kan beri dia mahkota

Bulan merana jingga hapus air matamu

Ksatria datang dengan bendera tanpa pedang

Di detik ini cinta adalah kebenaran

Tinggi menjulang, menembus peradaban

Melewati waktu melawan pembenaran

Dan kini bulan menantikan gemilang

Tangis, air matanya telah hilang

Menuju kemenangan

Dan cinta dikumandangkan

Menuju kata hati

Dan terbakarlah semua kebencian

Jejak dendam perih meraksasa di angkasa

Akan cinta yang besar dan terhalang durjana

Manusia melacurkan diri di istana

Namun tak demikian dengan bulan ksatria

Derap kuda ksatria gagah dekati surga

Walau neraka berjanji tuk menghabisinya

Di pintu istana bulan merajah hatinya

Tuk tinggalkan raja, hakim, dan khianat semesta

Tinggi menjulang, menembus peradaban

Melewati waktu meeawan pembenaran

Dan kini bulan menantikan gemilang

Tangis, air matanya telah hilang

Tinggi menjulang, menembus peradaban

Melewati waktu melawan pembenaran

Dan kini bulan menantikan gemilang

Tangis, air matanya telah hilang