Mudik 2024, Masyarakat Diimbau Hindari Perjalanan di Hari Cuti Bersama
JAKARTA - Agar terhindar dari kepadatan arus mudik-balik pada libur Lebaran atau Idulfitri 2024, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan perjalanan mudik dan balik secara bersamaan saat puncak arus.
Imbauan ini disampaikan dalam rapat koordinasi (rakor) lintas sektor kesiapan pengelolaan arus lalu lintas mudik-balik Lebaran 2024 yang diselenggarakan oleh Korlantas Polri di Jakarta, Selasa 5 Februari.
Direktur Lalu Lintas Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani, menyampaikan meskipun pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mengatur jadwal libur dan cuti yang telah ditetapkan oleh pemerintah, mereka mengimbau agar masyarakat tidak melakukan perjalanan mudik pada tanggal yang sama.
"Terkait jadwal libur, mohon agar diatur. Jangan pulangnya bersamaan, karena tol tidak mampu menampung semuanya. Kemenhub tidak bisa mengatur, yang bisa kami lakukan adalah sosialisasi, jangan berangkat bersamaan," ujar Ahmad Yani.
"Jadwal keberangkatan bisa diatur, karena ada cuti nasional. Hal ini supaya tidak berangkat bersamaan, misalnya pada H-2,” kata Yani.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan ada 136,7 juta pergerakan masyarakat yang akan mudik-balik dan berwisata pada Lebaran 2024, meningkat 5-6% dari tahun sebelumnya sebesar 123 juta kendaraan.
Baca juga:
Dari jumlah tersebut, Kemenhub memperikirakan mayoritas pemudik bergerak ke arah Jawa Tengah sebesar 26%, 19% ke arah Jawa Timur, dan 16% ke arah Jawa Barat.
Polri bersama instansi pemangku kepentingan lainnya sepakat untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas, mulai dari sistem satu arah, contraflow, ganjil genap, hingga penundaan perjalanan di pelabuhan, guna mengantisipasi kemacetan.