Biar Anak Pertama Nggak Cemburu, 6 Hal Ini Perlu Disiapkan saat Mau Punya Adik

YOGYAKARTA – Sebelum merencanakan kehadiran buah hati, penting bagi orang tua untuk mempersiapkan segalanya. Termasuk saat memiliki anak ke dua atau setelahnya. Sang kakak anak pertama, perlu diberi perhatian dan pemahaman yang pas sebagai seorang kakak. Beradaptasi tentu membutuhkan proses bagi anak-anak pertama yang akan memiliki adik. Nah, orang tua perlu mempersiapkan mental dan energi untuk mendidik sang kakak supaya tidak cemburu. Berikut, hal-hal yang perlu disiapkan ortu saat anak pertama akan memiliki adik.

1. Beri tahu tentang calon saudaranya

Ketika memberi tahu seorang anak tentang calon saudaranya, pertimbangkan kenyamanan Anda sendiri sebagai ortu dan tingkat kedewasaan anak Anda. Anak-anak prasekolah misalnya, mungkin belum memahami konsep waktu sehingga tidak terlalu berarti jika Anda mengatakan adiknya akan lahir beberapa bulan mendatang. Mungkin mereka akan lebih mudah memahami kalau dijelaskan soal musim saat adiknya lahir.

Ilustrasi hal yang perlu disiapkan saat anak pertama mau punya adik (Freepik)

Jika anak menunjukkan minat kepada adik bayinya, Anda dapat mendorong dengan melihat foto-foto anak, membaca bukur tentang persalinan, mengunjungi teman yang mempunyai bayi, memikirkan calon nama bayi, dan pergi ke dokter mendengar detak jantung bayi.

2. Ikuti kelas-kelas parenting

Orang tua tentu membutuhkan pengetahuan lebih banyak ketika hendak memiliki anak lebih dari satu. Dalam kelas-kelas tertentu di rumah sakit, misalnya, biasanya mencakup pelajaran tentang menggendong bayi, bagaimana bayi dilahirkan, dan kesempatan bagi anak-anak untuk mendiskusikan perasaan mereka tentang memiliki saudara baik laki-laki maupun perempuan.

3. Buat dan sepakati aturan bersama buah hati yang lebih besar

Saat mendekati tanggal kelahiran, buatlah pengaturan untuk anak-anak yang lebih besar. Diskusikan rencana serta buat aturan dan kesepakatan dengan anak Anda. Pertimbangkan untuk membiarkan anak Anda mengunjungi Anda di rumah sakit sesegera mungkin setelah bayi lahir. Idealnya kunjungan ketika tidak ada pengunjung lain supaya ikatan keluarga lebih intim.

Ilustrasi hal yang perlu disiapkan saat anak pertama mau punya adik (Freepik)

4. Menjaga rutinitas menjelang kelahiran

Kebutuhan anak yang lebih besar dan yang akan lahir tentu perlu diakomodir serta dipenuhi sebaik-baiknya. Melansir Kids Health, Selasa, 5 Maret, usahakan membuat dan menjaga rutinitas sesering mungkin teutama menjelang kelahiran bayi. Jika sang kakak berencana pindah kamar, lakukanlah beberapa minggu sebelum tanggal perkiraan lahir.

Apabila anak yang lebih besar mendekati tahap penting pertumbuhannya, cobalah mengajarinya jauh-jauh hari. Misalnya, saat anak pertama memasuki latihan toilet training, lakukan jauh sebelum tanggal kelahiran bayi kedua.

5. Libatkan anak yang lebih besar

Pelibatan  penting karena membuat anak-anak bertanggung jawab, memiliki peran, memperkecil kecemburuan, hingga bisa lebih mudah menyesuaikan. Banyak anak yang ingin membantu merawat bayi yang baru lahir. Meskipun "bantuan" tersebut mungkin berarti bahwa setiap tugas membutuhkan waktu lebih lama, hal ini dapat memberikan kesempatan kepada anak yang lebih besar untuk berinteraksi dengan adik bayinya secara positif.

6. Alokasikan waktu bersama anak-anak yang lebih besar

Seperti yang dijelaskan di atas, memiliki anak lebih dari satu membutuhkan penyesuaian, energi, kesabaran, dan strategi supaya anak yang lebih besar tidak cemburu atau merasa diabaikan. Maka alokasikan waktu setiap hari bersama anak-anak yang lebih besar. Dengan menghabiskan waktu bersama mereka, bisa membantu meredakan rasa cemburu, kemarahan, atau kebencian terhadap bayi yang baru lahir.

Di samping mempersiapkan enam hal sebelum anak pertama punya adik seperti penjelasan di atas, penting juga membangun situasi rumah yang nyaman. Apabila banyak anggota keluarga, cobalah bekerja sama membangun situasi yang tidak membuat sang kakak merasa terabaikan. Ditambah lagi, Dorong anak yang lebih besar untuk membicarakan perasaan mereka terhadap bayi yang baru lahir.