Tekan Biaya Mahalnya Pengembangan Mobil Listrik, Volkswagen Bermitra dengan Merek Otomotif asal China
JAKARTA - Perusahaan otomotif asal Jerman Volkswagen akan melakukan kemitraan dengan salah satu merek kendaraan listrik asal China, Xpeng, demi membangun kendaraan SUV listrik.
Dalam kemitraan tersebut, kedua perusahaan akan berkolaborasi dan berbagi platform dan perangkat lunak satu sama lain demi memangkas mahalnya biaya produksi.
Dilansir dari Reuters, Jumat, 1 Maret, pengumuman kemitraan ini sebagai langkah selanjutnya yang telah dijalin sejak bulan Juli lalu ketika Volkswagen akan membeli saham 4,99 persen dari Xpeng senilai 700 juta dolar AS (setara Rp10,9 triliunan) dengan rencana bersama-sama meluncurkan dua model EV pada 2026 mendatang.
Dengan demikian, perusahaan raksasa ini memiliki komitmen untuk menguasai pasar China setelah kalah bersaing dengan merek lokal. Mereka mengatakan bahwa kerja sama ini akan memangkas waktu pengembangan lebih dari 30 persen.
“Di pasar kendaraan listrik terbesar dan paling cepat berkembang di dunia, percepatan adalah hal yang mendasar,” kata Ralf Branstatter, selaku CEO Volkswagen Group China.
Mobil yang akan diproduksi oleh kemitraan ini akan menggunakan lencana ‘VW’, namun tetap menampilkan platform yang dikembangkan bersama, yaitu Edward, berasal dari model G9.
Baca juga:
Tahun lalu, Volkswagen mengatakan akan mengembangkan platform manufaktur lain di China yang berasal dari arsitektur MEB untuk kendaraan listrik entry-level serta menggunakan lebih banyak komponen lokal demi mengurangi biaya.
Perusahaan yang bermarkas di Wolfsburg, Jerman ini juga menginvestasikan sekitar 1 miliar euro untuk pusat pengembangan EV terbaru di Kota Hefei, China.
Sementara, penjualan kendaraan rendah emisi di China mengalami penurunan pada bulan Januari hingga 38,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Padahal Tesla sendiri sebagai pemain utama telah memberi diskon besar di pasar China namun gagal menaikkan permintaan.