Idrus Marham Soal Jokowi Dekat dengan Golkar: Siapa Saja Boleh Gabung, Enggak Ada Larangan
JAKARTA - Politikus Partai Golkar Idrus Marham mengatakan partainya terbuka jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin bergabung menjadi kader. Hubungan eks Gubernur DKI Jakarta itu memang cukup baik.
“Hubungan Pak Jokowi dengan Golkar saya kira suasana kebatinannya memang dekat, bebas, ada komunikasi, saya saja bukan pengurus hanya sebagai sekarang Ketua Dewan Penasihat (Pembina) Bapulu kalau ada komunikasi itu enggak begitu susah,” kata Idrus kepada wartawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 29 Februari.
“Kemudian Golkar ini adalah partai yang go public, bukan milik siapa-siapa bahkan kita biasa menyatakan Golkar ini milik masyarakat. Siapa saja ayo gabung, enggak ada larangan,” sambungnya.
Idrus belum mau bicara soal kemungkinan Presiden Jokowi merapat ke partainya. Termasuk peluang untuk menjadi ketua umum.
Baca juga:
- Mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Jaringan Fredy Pratama Divonis Hukuman Mati
- Ramai Diduetkan dengan Ridwan Kamil di Pilgub DKI, Heru Budi Semringah
- Dulu Mengkritik IKN Sekarang Takjub, Demokrat Beralibi Sikap Objektif AHY
- Bareskrim Tetapkan 7 PPLN Kuala Lumpur Jadi Tersangka Kecurangan Daftar Pemilih
Menurut dia, semua itu akan diputuskan dengan tahapan yang ada di internal partai. Salah satunya lewat diubanya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai hingga musyawarah nasional (munas).
“Lha, saya kira semua ada aturan. Ada mekanisme dan mekanisme itu bisa dibicarakan di munas sebagai lembaga tertinggi penentu kebijakan-kebijakan. AD/ART diubah di situ, ketua umum di ubah di situ, aturan dibuat di situ,” tegasnya.
Selain itu, Idrus menepis adanya keinginan langsung Jokowi untuk merapat dan menduduki posisi sebagai ketua umum. Walaupun sejauh ini komunikasi memang sudah dilakukan.
“Sampai pada hari ini, belum (Jokowi bicara ke Golkar ingin jadi ketum, red). Pak Jokowi, dan saya kira, Pak Jokowi sebagai tokoh nasional, sebagai seorang presiden, kepala negara, dan apalagi misalkan statusnya masih di PDIP tentu kan tetap menjaga suasana kebatinan,” pungkas mantan Menteri Sosial (Mensos) tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi tak mau bicara saat ditanya soal kabar dirinya akan bergabung dengan Partai Golkar. Kabar ini muncul setelah hubungannya dengan PDI Perjuangan (PDIP) memanas gara-gara beda jalan saat Pilpres 2024.
Partai berlambang banteng itu diketahui mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sedangkan Jokowi dikabarkan mendukung Prabowo Subianto yang maju bersama anaknya, Gibran Rakabuming Raka.
“Saya setiap hari masuk istana," kata Jokowi ketika ditanya soal kabarnya masuk Partai Golkar oleh wartawan usai membuka Rapat Pimpinan TNI/Polri di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 28 Februari.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto justru mengatakan Presiden Jokowi adalah tokoh nasional. Sehingga, ia merupakan milik semua partai di Tanah Air.
"Pak Jokowi kan tokoh nasional, jadi dia milik semua partai," kata Airlangga usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta dilansir ANTARA, Senin, 26 Februari.
Airlangga kembali menjawab hal yang sama saat ditanya ada tidaknya pembicaraan formal soal bergabungnya Jokowi. "Seperti saya katakan, (Jokowi, red) tokoh nasional, ya, dimiliki semua partai," tegas Menko Bidang Perekonomian tersebut.