Dahulu Kritik Proyek Mercusuar Jokowi, Kini AHY Puji IKN Nusantara Majukan Indonesia
JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) optimistis IKN Nusantara dapat memajukan ekonomi Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Kota Nusantara ke depan bisa menjadi pusat lahirnya kebijakan yang dapat memajukan ekonomi bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia," kata AHY di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu 28 Februari, disitat Antara.
Menurut AHY, pembangunan IKN Nusantara sebagai pusat pemerintahan, juga bakal menjadi pusat kemajuan bangsa Indonesia sekaligus sebagai pusat peradaban IKN.
"Kami sangat apresiasi dengan dilakukan percepatan pembangunan Kota Nusantara," ujarnya.
Untuk saat ini, lanjut dia, pembangunan infrastruktur di IKN Nusantara masih fokus di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) seperti Istana Negara, Kantor Kepresidenan dan bangunan pendukung atau penunjang pemerintahan lainnya.
"Kami dukung penuh percepatan pembangunan Kota Nusantara dan pengembangan ibu kota negara Indonesia baru," tuturnya.
Sikap AHY ini tak serupa saat dirinya mengkritik proyek pemerintahan Presiden Joko Widodo saat pidato pelantikan serentak pengurus DPC Demokrat se-Jawa Barat, Sabtu, 19 November 2023.
Saat itu, AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat menganggap proyek-proyek era Jokowi dengan sebutan mercusuar terlalu banyak menyedot anggaran negara.
AHY bilang, masyarakat sedang 'tidak baik-baik saja' menghadapi perekonomian sehari-hari, begitu juga keuangan negara yang butuh penanganan lebih baik lagi bukan sekadar gembar-gembor pembangunan infrastruktur.
“Apa yang dibutuhkan masyarakat bukan yang muluk-muluk. Mereka tidak ingin project luar biasa, mercusuar. Mereka hanya ingin bisa makan yang baik, yang layak buat istri, anak dan keluarga. Sederhana,” kata AHY.
Baca juga:
Ketika itu juga AHY menyorot infrastruktur era Jokowi tidak berdampak pada masyarakat kategori miskin. Dia pun menuturkan saat era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sekaligus ayahnya memimpin pemerintahan membangun Indonesia namun tidak keseluruhan untuk infrastruktur.
“Kita butuh infrastruktur, tapi jangan semua uang negara untuk infrastruktur. Zaman kita dulu membangun 10 tahun, betul?” ujar AHY.