Gandeng Bank BRI, Eratani Hadirkan Smart Fertilizing Berbasis IoT untuk Bantu Petani

JAKARTA - PT Eratani Teknologi Nusantara, perusahaan agritech di Indonesia, mengumumkan kemitraannya dengan PT Bank Rakyat Indonesia, dalam merealisasikan pengadaan Internet of Things (IoT) dalam implementasi solusi operasional pertanian. 

Berdasarkan data dari United States Department of Agriculture, Indonesia menduduki peringkat keempat dalam konsumsi beras global, dengan total konsumsi rata-rata mencapai 35,367 juta ton sepanjang tahun. 

Namun, sampai saat ini, upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan masih harus terus dioptimalkan karena dihadapi dengan berbagai tantangan, termasuk alih fungsi lahan. 

Untuk itu, Eratani akan mengadopsi perangkat Smart Fertilizing Recommendation System, atau sistem cerdas untuk pemupukan berimbang, yang dapat membantu Petani Binaan Eratani mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan hasil panen. 

Karena menurutnya, IoT bisa menjadi solusi dari tantangan tersebut. Karena, perangkat teknologi portabel yang terhubung melalui internet ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi berbagai parameter secara cepat dan aktual. 

Sensor IoT di sektor pertanian memiliki kemampuan alternatif untuk memantau penyakit pada tanaman, serangan hama, dan analisis kesuburan tanah.

“Kemitraan ini sejalan dengan misi Eratani untuk menjadi mitra terbaik bagi petani dengan cara memberikan dukungan dalam keseluruhan proses pertanian, dari hulu hingga hilir, melalui penerapan smart farming,” kata VP Operations Eratani, Adwin Pratama Anas dalam pernyataannya pada Rabu, 28 Februari. 

Adwin berharap langkah ini dapat menjadi gebrakan baru bagi petani untuk mengetahui kebutuhan selama masa tanam secara aktual dan tepat sasaran. 

“Kami antusias untuk bermitra dengan Eratani sebagai perusahaan agritech. Semoga kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif bagi pertanian Indonesia,” ujar Sub Branch Office BRI Kementrans, Fauzan Rahman. 

Smart Fertilizing Recommendation System yang digunakan Eratani, mampu mengukur kandungan unsur hara tanah seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), dan tingkat keasaman (pH).

Selain itu, alat ini juga dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan pupuk berdasarkan kondisi tanah yang spesifik secara cepat dan aktual dibandingkan dengan pengujian melalui laboratorium.