DPRD Surabaya Dorong Pertanian Perkotaan Melalui Smart Farming
Ilustrasi smart farming (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pimpinan DPRD Surabaya mendorong pemerintah kota setempat memperkuat pertanian perkotaan dan ketahanan pangan melalui smart farming atau pertanian berbasis Internet of Things (IoT).

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, Minggu, mengatakan, pengembangan konsep pertanian kota berbasis smart farming di Kota Pahlawan butuh dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

"Smart farming ini bisa dikembangkan sesuai dengan potensi yang dimiliki Surabaya dan juga potensi SDM. Kita banyak punya kampus-kampus yang bisa dilibatkan dalam pertanian perkotaan atau urban farming," kata Rani, dikutip Antara, Minggu.

Reni menilai, sebagai kota metropolis, Surabaya memiliki segudang potensi untuk pengembangan smart farming. Terlebih di era revolusi industri 4.0 pemanfaatan dan pendayagunaan aspek teknologi, informasi, dan komunikasi jadi kian masif dalam kaitan mengembangkan sektor pertanian agar lebih maju.

Menurut dia, andil perguruan tinggi menjadi penting selain sebagai kolaborasi, peran perguruan tinggi melalui riset, hingga penyediaan, pengolahan, serta inovasi-inovasi teknologi ini turut mendorong pengembangan sektor pertanian di masa IoT serta mencetak lulusan pertanian yang cakap di bidangnya itu.

Era smart farming, kata Reni, sehubungan dengan bagaimana petani mendapat informasi cuaca, waktu dan musim tanam, waktu panen yang tepat, pemberian air irigasi sesuai kebutuhan, cara budidaya yang baik dan benar sehingga menghasilkan produksi tinggi.

Legislator PKS itu mengatakan, Kota Surabaya yang juga mempunyai banyak kampung dengan konsep urban farming dianggap cocok untuk menerapkan smart farming dalam mengoptimalkan giat bercocok tanam dan berkebun masyarakat kota dan memunculkan para petani digital.

Dengan mengadopsi smart farming, turut mendorong semangat berkebun dan bertani banyak kalangan dengan keterbatasan lahan kota agar hasil panen dapat terus dioptimalkan serta berkelanjutan.

Berbicara ketahanan pangan, tokoh perempuan Surabaya ini pun mendukung terwujud kedaulatan, kemandirian, dan keamanan pangan demi terpenuhinya ketersediaan dan kecukupan kebutuhan dasar konsumsi masyarakat.

Terlebih bagi pola hubungan kerja sama antardaerah pun dapat dijalin dalam rangka pemenuhan kebutuhan sumber pangan sekaligus mendukung keberlangsungan sektor pertanian secara umum.

"Penting juga, Surabaya dukung daerah-daerah lain di Jawa Timur penghasil pangan agar bisa kerjasama dengan pemkot untuk bisa dibeli produk-produknya sebagai bentuk upaya Surabaya memberi dukungan pada pertanian," ujar dia.