Mahasiswi di Pamulang Jadi Korban Teror Chat Mesum, Komnas Perempuan Desak Kampus Tangkap Pelaku
TANGERANG - Sejumlah mahasiswa baru di Universitas Pamulang (Unpam) mengaku mendapatkan teror chat mesum dari seniornya. Teror chat itu berisi kalimat-kalimat pelecehan hingga ajakan untuk berbuat mesum.
Salah satu korban, N, menceritakan kronologis kejadian itu berawal dari pelaku yang menghubunginya melalui percakapan pribadi aplikasi WA. Dia mencecer dengan kalimat pelecehan.
“Dia nanya size bra, terus 17 centi doyan nggak beb,?" ucap korban menirukan isi chat dari pelaku saat dikonfirmasi, Selasa, 27 Februari.
Ia menduga pelakunya tak hanya sendiri, pasalnya beberapa mahasiswi lain mengaku mendapat teror yang sama dari nomor handphone berbeda. Meskipun ada juga salah satu pelaku menggunakan nomor yang sama meneror beberapa mahasiswi.
"Pelakunya banyak ternyata, tapi memang ada beberapa orang yang di whatsapp sama satu orang yang sama, tapi korbannya beda orang," imbuhnya.
N juga mengatakan bila bukti-bukti bahwa bila terduga pelaku memang merupakan mahasiswa senior di kampusnya. Hal ini diketahui usai ditelusuri nomor kontak yang digunakan terduga pelaku saat menghubungi beberapa korban yang lain.
"Ada (buktinya), karena memang jadi waktu itu sempat dicek sama salah satu temen kita, ternyata dia memang dia itu Kating dari Prodi (Program Studi) itu," ungkapnya.
Sementara itu, Komnas Perempuan mendesak rektorat Universitas Pamulang mendesak Unpam untuk menangkap terduga pelaku pelecehan seksual verbal berupa chat mesum kepada juniornya.
Karena baginya, pihak kampus seharusnya dapat melindungi mahasiswinya, sehingga mereka dapat menikmati kegiatan belajar-mengajar dengan tenang.
“Komnas Perempuan menyesalkan kejadian ini, yang menunjukkan bahwa perlakuan mengobjektifikasi secara seksual terhadap perempuan masih menjadi praktik yang dilakukan sejumlah pihak dan mengganggu proses perempuan muda secara khusus untuk dapat menikmati hak atas pendidikan,” kata Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani.
Baca juga:
Andy juga meminta Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) yang ada di Universitas Pamulang untuk bergerak cepat mencari sekaligus menangkap pelaku yang diduga senior di Universitas Pamulang tersebut.
"Pembentukan PPKS merupakan langkah awal yang penting bagi kampus untuk dapat menyikapi persoalan kekerasan seksual," katanya