Polisi Dalami Dugaan Keterlibatan Anak Artis Dalam Kasus Perundungan di SMA Binus Tangerang
TANGERANG – Kasus dugaan perundungan yang terjadi di SMA Binus Internasional, BSD Serpong, Kota Tangerang Selatan, melibatkan anak artis inisial VR. Namun hingga kini kepolisian masih melakukan penyelidikan kebenaran kasus tersebut.
Kasie Humas Polres Tangerang, Iptu Wendy mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dugaan keterlibatan anak VR, yakni LR.
“Masih dilakukan penyelidikan oleh penyidik,” kata Wendy dalam pesan singkat, Senin, 19 Februari.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres, AKP Alvino Cahyadi mengatakan bila pihaknya telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
“Sudah kita tindaklanjuti, penyidik mendatangi rumah sakit untuk minta keterangan klarifikasi kepada korban serta cek TKP,” ucap Alvino.
Perihal korban yang dirawat, Alvino membenarkan hal tersebut. Namun luka yang dialami korban, ia belum dapat menyampaikan lantaran masih menunggu keterangan dokter.
“Betul ada luka, untuk detail lukanya menunggu hasil pemeriksaan dokter,” ucapnya.
Menilik lebih dalam, pemilik warung di lokasi kejadian, Hermanto mengatakan bila LR anak VR terbiasa kumpul di warungnya bersama rombongannya. Namun Hermanto, tidak melihat langsung adanya perundungan.
“Tidak ada. Di sini bener ada kumpul-kumpul. Kalau pemukulan tidak ada. Soalnya saya awasi, pasti kita tegur kalau ada,” ucap Hermanto kepada VOI, Senin 19 Februari.
Baca juga:
- Remaja Laki-laki Bersimbah Darah Usai Dihantam Toyota Fortuner Hitam di JLNT Casablanca, Saksi: Mobil Jalannya Zig-zag
- Warga Kodam Jaya Kemayoran Heboh, Sopir Bajaj dan Jukir Kejar-kejaran di Dalam Alfamart
- Polda Jateng Imbau Masyarakat Waspadai Konten Hoaks Pascapencoblosan Pemilu 2024
- Dua Rumah Warga Duren Sawit Diteror, Meteran Listrik Dibakar Orang Tak Dikenal
Dugaan aksi perundungan (bully) di SMA Binus Internasional, BSD Serpong, Kota Tangerang Selatan. Dalam narasi yang diposting akun X @BosPurwa dijelaskan bila korban adalah calon anggota geng tersebut.
Mereka yang ingin bergabung dalam geng itu harus menuruti perintah seniornya seperti membelikan makanan hingga diminta melakukan perilaku yang menyimpang.
Tak hanya itu, kerap kali kekerasan fisik menjadi syarat bergabung ke dalam geng tersebut. Saat itu disebutkan korban diikat di tiang hingga dipukuli menggunakan balok kayu.
Alih-alih menolong, beberapa siswa yang turut hadir di lokasi justru merekam aksi tersebut dan menertawakannya. Beberapa pelaku yang terlibat disebutkan sudah mendapatkan hukuman skorsing hingga dikeluarkan dari sekolah.
“Gw dapat info, ada perundungan di SMA Binus Intl BSD, seorang anak dipukulin sama belasan seniornya hingga masuk rumah sakit, mereka anak-anak pesohor, dan ngerinya lagi sampai disundut rokok!," tulis pada akun tersebut.