Ilmuwan Temukan Air di Permukaan Asteroid untuk Pertama Kalinya
JAKARTA – Beberapa ilmuwan dari Southwest Research Institute (SwRI), organisasi penelitian nirlaba, mengamati empat asteroid yang kaya akan silikat. Dari penelitian tersebut, mereka menemukan molekul air.
Empat asteroid yang mereka teliti adalah Iris, Massalia, Parthenope, dan Melpomene. Seluruh asteroid tersebut diteliti menggunakan data dari FORCAST, instrumen kamera inframerah untuk Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy (SOFIA).
Salah satu peneliti dari SwRI, Anicia Arredondo, mengatakan bahwa Iris dan Massalia memiliki fitur yang bisa dikaitkan dengan molekul air. Untuk membuktikan adanya molekul tersebut, para ilmuwan mengaitkan fiturnya dengan temuan molekul air di Bulan.
“Kami mendeteksi fitur yang secara jelas dikaitkan dengan molekul air di asteroid Iris dan Massalia. Kami mendasarkan penelitian kami pada keberhasilan tim yang menemukan molekul air di permukaan Bulan yang diterangi matahari,” kata Arredondo.
Beberapa tahun yang lalu, SOFIA mendeteksi molekul air di salah satu kawah terbesar bulan, tepatnya di bagian selatan bulan. Teleskop tersebut menemukan air seberat 12 ons atau setara satu botol air di dalam satu meter kubik tanah dari permukaan bulan.
Temuan molekul air di dalam tanah bulan tersebut dijadikan pembanding oleh para peneliti di SwRI. Menurut Arredondo, ia dan rekan-rekannya sengaja menggunakan data dari SOFIA untuk menemukan tanda spektral di Iris dan Massalia.
“Kelimpahan air di asteroid konsisten dengan kelimpahan air di Bulan yang diterangi matahari. Demikian pula di asteroid, air juga dapat terikat pada mineral serta terabsorpsi pada silikat dan terperangkap atau larut dalam kaca tumbukan silikat,” jelas Arrendondo.
Baca juga:
- Penjelajahan ke Mars Diproyeksikan Terjadi pada 2040-an, Mengikuti Sukses Eksplorasi Bulan
- Joby Aviation, Akan Menghadirkan Taksi Terbang ke Dubai pada Tahun 2025
- Ahli Keamanan Beri Peringatan: Kebocoran Data Besar Mengancam Pengguna Facebook Marketplace
- Microsoft Berjanji Investasi Rp50,4 Triliun untuk Pengembangan Kecerdasan Buatan di Jerman
Sayangnya, para peneliti tidak bisa menemukan molekul air di asteroid Parthenope dan Melpomene karena datanya yang terlihat redup. Sepertinya, instrumen FORCAST tidak cukup sensitif untuk mendeteksi molekul air di dua asteroid tersebut.
Meski molekul air hanya ditemukan di Iris dan Massalia, temuan ini memberikan wawasan yang baru. Dengan mempelajari air di dua asteroid tersebut, para peneliti mungkin bisa menemukan asal-usul datangnya air ke Bumi.
“Asteroid adalah sisa dari proses pembentukan planet, sehingga komposisinya bervariasi tergantung di mana mereka terbentuk di nebula matahari. Yang menarik adalah distribusi air di asteroid, karena hal ini dapat menjelaskan bagaimana air dikirim ke Bumi.”