Rupiah Berpotensi Melemah, Ini Faktor Pemicunya
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat 16 Februari 2024 diperkirakan akan kembali bergerak fluktuatif namun ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Kamis 15 Februari, Kurs rupiah spot di tutup melemah 0,12 persen Rp15.623 per dolar AS.
Sementara kurs rupiah Jisdor ditutup melemah 0,13 persen ke level harga Rp15.606 per dolar AS.
Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan sejumlah pejabat Fed juga memperingatkan bahwa inflasi yang tinggi akan menghalangi bank untuk menurunkan suku bunga lebih awal.
"Dolar melonjak ke level tertinggi tiga bulan awal pekan ini, namun sedikit turun dalam perdagangan semalam," ucapnya dalam keteranganya dikutip Jumat 16 Februari.
Pasar mengurangi taruhan penurunan suku bunga di bulan Mei dan Juni Alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang terus mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Mei dan Juni, di tengah meningkatnya ketidakpastian mengenai kapan The Fed akan mulai memangkas suku bunga.
Ibrahim menyampaikan meskipun bank sentral telah memberi isyarat bahwa mereka pada akhirnya akan menurunkan suku bunga tahun ini, bank sentral hanya memberikan sedikit petunjuk mengenai potensi waktu dan skala pemotongan tersebut.
Sejauh ini, The Fed telah mengisyaratkan pendekatan suku bunga yang sebagian besar berbasis data, dan data terkini hanya memberikan sedikit indikasi bahwa penurunan suku bunga akan dilakukan lebih awal.
"Data penjualan ritel dan klaim pengangguran AS yang akan dirilis hari ini kini menjadi fokus untuk mengetahui lebih banyak isyarat mengenai perekonomian terbesar di dunia ini. Data inflasi indeks harga produsen untuk bulan Januari, yang dirilis pada hari Jumat, juga diperkirakan akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai jalur inflasi," jelasnya.
Dari sisi internal, Ibrahim melihat kemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, versi hitung cepat alias quick count sudah dapat diprediksi.
Pasalnya, jauh-jauh hari sebelum pemungutan berlangsung, mayoritas lembaga survei telah mengungkap tanda-tanda kemenangan Prabowo-Gibran bahkan untuk satu putaran.
"Prabowo-Gibran adalah paslon capres dan cawapres yang didukung oleh mayoritas partai di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Secara de facto paslon ini didukung oleh presiden Joko Widodo (Jokowi), meski secara de jure alias legal formal, Jokowi selalu menyatakan netralitasnya dalam pelaksanaan kontestasi Pilpres 2024," jelasnya.
Baca juga:
Mayoritas lembaga yang melakukan hitung cepat menempatkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang. Persentasenya cukup tinggi yakni di atas 55 persen. Gap atau jarak suara dengan dua kompetitornya, yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD cukup jauh.
Perolehan suara Prabowo-Gibran khususnya di provinsi yang menjadi lumbung suara, khususnya Jawa Timur dan Jawa Tengah tidak lepas dari peran Joko Widodo alias Jokowi. Jokowi sangat populer di wilayah ini. Apalagi, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi cukup tinggi.
Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Jumat 16 Februari dalam rentang harga Rp15.600- Rp15.670 per dolar AS.