26 Orang Tewas Akibat Ledakan Dekat Kantor Peserta Pemilu Pakistan

JAKARTA - Dua ledakan di dekat kantor peserta Pemilu Pakistan di Provinsi Balochistan, menewaskan 26 orang dan melukai puluhan lainnya pada Hari Rabu, kata para pejabat, meningkatkan kekhawatiran akan keamanan sehari jelang Pemilu yang digelar Kamis ini.

Serangan pertama yang menewaskan 14 orang terjadi di dekat kantor calon independen dalam Pemilu di Distrik Pishin, dilansir dari Reuters 7 Februari.

Ledakan kedua di Qilla Saifullah, dekat perbatasan Afghanistan, terjadi di dekat kantor Jamiat Ulema Islam (JUI), partai keagamaan yang sebelumnya menjadi sasaran serangan militan, menurut menteri informasi provinsi tersebut.

Wakil Komisioner Qilla Saifullah, Yasir Bazai mengatakan, 12 orang tewas dan 25 luka-luka akibat benda yang ditanam di sepeda motor yang diparkir di dekat kantor.

Rumah Sakit Khanzai, dekat lokasi ledakan di Pishin pada Hari Rabu, menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 14 orang dan mengatakan lebih dari dua lusin orang terluka. Sedangkan Wakil komisaris Distrik Pishin, Jumma Dad Khan, mengatakan ledakan itu telah melukai banyak orang.

"Saya terkejut dengan serangan teroris hari ini dan mengutuk mereka yang berupaya mencegah masyarakat memilih," kata Komisaris Tinggi Inggris untuk Pakistan Jane Marriott.

Belum jelas siapa yang berada di balik serangan tersebut. Beberapa kelompok, termasuk militan Islam Taliban Pakistan (TTP) dan kelompok separatis dari Balochistan, menentang negara Pakistan dan telah melakukan serangan dalam beberapa bulan terakhir.

Seorang juru bicara TTP mengklaim serangan pada Hari Senin yang menewaskan 10 orang di sebuah kantor polisi di barat laut Pakistan. TTP mengatakan mereka menargetkan polisi dan pejabat keamanan, dibandingkan kandidat Pemilu.

Serangan tersebut terjadi ketika partai-partai politik menyelesaikan kampanye mereka di masa tenang yang diamanatkan oleh peraturan sehari sebelum Pemilu.

Sementara itu, Kantor Luar Negeri Pakistan mengatakan dalam sebuah pernyataan, perbatasan baratnya dengan Iran dan Afghanistan akan ditutup dan dibuka kembali pada Hari Jumat untuk menjamin keamanan selama Pemilu.