AHY: Tanpa Upaya, Janji-janji Kampanye Sulit Terwujud
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung soal janji-janji para capres dan caleg saat musim kampanye. Menurut AHY, janji kampanye tersebut sulit terwujud tanpa dibarengi upaya.
"Selama masa kampanye ini, kita mendengarkan banyak sekali janji dan program-program yang ditawarkan oleh pasangan capres dan cawapres serta para caleg. Mereka berlomba-lomba mengusulkan peningkatan anggaran di berbagai sektor. Baik pendidikan, pertahanan, anggaran desa, gaji pegawai, bantuan sosial, maupun program lainnya," ujar AHY dalam pidato politik penutup kampanyenya di Jakarta Convention Center, Selasa, 6 Februari.
"Sayangnya pembahasan mengenai upaya peningkatan dan optimalisasi pendapatan negara nyaris tidak menjadi perhatian yang serius. Padahal tanpa upaya tersebut, usulan belanja dan program-program yang dijanjikan itu sulit untuk diwujudkan," sambungnya.
Sementara, lanjut AHY, pembiayaan belanja negara melalui peningkatan utang bukanlah solusi yang berkelanjutan. Apalagi pandemi COVID-19 lalu, menurutnya, telah memaksa negara untuk meningkatkan utang.
Apabila Partai Demokrat masuk dalam pemerintahan periode 2024-2029, AHY berkomitmen akan berupaya mewujudkan janji-janji kampanye. Seperti, meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dengan berpijak kepada empat komponen utama dari rumus dasar peningkatan PDB.
Pertama, mendorong konsumsi domestik dengan menjaga tingkat inflasi dan mendorong redistribusi ekonomi. Upaya ini bisa dilakukan melalui kebijakan upah minimum, subsidi dan bantuan sosial bagi kelompok masyarakat yang rentan. Serta kebijakan ekonomi yang berfokus pada pengurangan kesenjangan. Menurutnya, daya beli masyarakat akan tinggi jika rakyat memiliki penghasilan yang cukup.
"Di sini Partai Demokrat tidak hanya mengajukan gagasan namun juga telah banyak memberikan bukti," kata AHY.
Putra sulung Presiden ke-5 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu memastikan, Partai Demokrat akan berjuang untuk menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya, mempermudah prosedur perizinan untuk membuka dan menjalankan usaha, memudahkan pemberian kredit usaha dengan bunga terjangkau yang bisa dilakukan melalui perangkat seluler.
"Jangan mempersulit rakyat dengan prosedur yang cukup rumit. Jadi, jangan lagi ada rakyat yang justru mencari kemudahan untuk mendapatkan kredit melalui pinjol dengan bunga yang tinggi dan tekanan dari para penagih utang," kata AHY.
Baca juga:
- Poltracking: Elektabilitas Prabowo-Gibran di Jatim Capai 60,1 Persen
- Muhaimin: Semua Bebas Kritik, Bagi AMIN Kritik Hiburan, Vitamin dan Perbaikan
- Anggaran Rp50 Triliun Kementerian Diblokir untuk Bansos, Ganjar: Kemiskinan Kita Meningkat?
- AHY Puji Keberhasilan Jokowi dalam Pidato Politik yang Dihadiri SBY
Tak hanya itu, Demokrat juga berjanji akan memperjuangkan upah yang layak bagi para tenaga kerja agar penghasilannya meningkat. Termasuk kenaikan gaji setiap tahun bagi para guru ASN, TNI/Polri dan pensiunan.
"Kita juga akan mendorong produktivitas melalui pemberian insentif bagi para pelaku usaha, jika produktivitas meningkat upah yang akan mudah tersedia bagi kaum buruh dan para pekerja," jelasnya.
Demokrat, sambung AHY, juga akan mengupayakan peningkatan daya beli masyarakat dengan harga-harga kebutuhan yang terjangkau. Mulai dari harga pangan, harga BBM, hingga harga energi lainnya baik untuk industri rumah tangga.
"Untuk itu kita akan berjuang agar pemerintah memberikan subsidi yang tepat sasaran dan berpihak kepada rakyat. Sehingga harga-harga kebutuhan dasar tadi tetap terjangkau," pungkasnya.