Tambah Utang Bukan Solusi, AHY Tawarkan 4 Jalan Keluar Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono/FOTO: Nailin In Saroh-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan menambah utang bukanlah solusi dalam mewujudkan program-program pemerintahan. AHY pun menawarkan empat cara yang bisa menjadi solusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. 

AHY mulanya menyinggung masa kampanye uang dijadikan sebagai ajang umbar janji oleh pasangan capres-cawapres ataupun calon legislatif. Menurutnya, para kandidat berlomba-lomba menjanjikan berbagai program kepada rakyat tetapi jarang membahas cara meningkatkan pendapatan negara untuk membiayai berbagai program yang dijanjikan. 

AHY menilai, jika pendapatan negara tidak ditambah, maka presiden dan wakil presiden terpilih akan sulit membiayai program yang diusung. Dia pun mewanti-wanti agar pemerintahan selanjutnya tidak membiayai program menggunakan utang. 

 

"Pembiayaan belanja negara melalui peningkatan utang bukanlah solusi yang berkelanjutan. Apalagi pandemi COVID-19 yang lalu telah memaksa kita untuk meningkatkan utang," ujar AHY dalam pidato politik penutup jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Selasa, 6 Februari. 

AHY mengatakan, penambahan pendapatan negara harus bertumpu pada peningkatan penerimaan pajak dan penerimaan negara bukan pajak. Namun, caranya bukan dengan menaikkan tarif pajak. 

"Solusi yang tepat dan berkesinambungan adalah dengan mendorong pendapatan negara melalui upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional," kata putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. 

AHY menegaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus digenjot ke angka 6–7 persen. Karena itu, Partai Demokrat mengusulkan empat cara yang harus ditempuh sebagai solusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menambah penghasilan negara.

 

Pertama, meningkatkan konsumsi dengan cara menjaga tingkat inflasi dan mendorong redistribusi ekonomi. Kedua, meningkatkan investasi dengan cara memperbaiki iklim usaha dan daya saing nasional. Ketiga, memfokuskan belanja pemerintah ke sektor-sektor produktif yang dapat menciptakan lapangan kerja. Keempat, meningkatkan nilai ekspor Indonesia dengan cara menerapkan kebijakan hilirisasi atau pengolahan sumber daya alam (SDA) di dalam negeri. 

Menurut AHY, strategi pertumbuhan ekonomi tersebut akan lebih mudah direalisasikan apabila pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran berhasil menjadi presiden-wakil presiden 2024-2029. Selain itu, kata dia, Partai Demokrat juga harus mendapatkan lebih banyak kursi di parlemen agar bisa mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran kelak. 

"Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami meminta doa dukungan untuk Partai Demokrat dan Prabowo-Gibran untuk mewujudkan cita-cita kita," kata AHY.