139 Penumpang dan Awak Kapal Pesiar Alami Masalah Pencernaan saat Kapal Tengah Berlayar
JAKARTA - Lebih dari 100 penumpang dan awak kapal jatuh sakit saat melakukan pelayaran selama tiga minggu, dalam pelayaran selama 107 malam dengan kapal pesiar MS Queen Victoria dari Cunard Cruise Line, menurut laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Menurut laporan tersebut, sebanyak 123 penumpang dan 16 awak kapal pesiar telah melaporkan gejala gastrointestinal yang meliputi diare dan muntah, dikutip dari CNN 1 Februari.
Pihak perusahaan pelayaran telah meningkatkan prosedur pembersihan dan disinfeksi serta mengisolasi penumpang dan awak yang sakit, menurut laporan itu, sementara penyebab penyakit ini belum diketahui.
Kapal pesiar MS Queen Victoria sendiri tengah dalam pelayaran 107 malam yang dimulai di Southampton, Inggris, pada 11 Januari. Sebanyak 1.824 penumpang dan 967 awak berada di dalamnya.
Bagian pelayaran saat penyakit ini timbul tengah dalam pelayaran dari Fort Lauderdale, Florida, pada 22 Januari dengan pemberhentian di Aruba, Guatemala, Cabo San Lucas, San Francisco dan Hawaii, berakhir pada 12 Februari, menurut situs Cunard.
Baca juga:
- Korea Selatan Selidiki Insinyur Indonesia Atas Dugaan Pencurian Teknologi Terkait Proyek Jet Tempur KF-21
- Puji Persetujuan Bantuan Uni Eropa untuk Ukraina, Presiden Zelensky Nantikan Keputusan Amerika Serikat
- Komite Investigasi Rusia Kantongi Bukti Awal Pesawat Angkut Militernya Jatuh Tertembak Rudal Patriot AS
- Bukan Cuma Gaza, UNRWA Terpaksa Hentikan Operasionalnya di Timur Tengah Jika Pendanaan Tidak Dilanjutkan
"Cunard mengonfirmasi bahwa sejumlah kecil tamu telah melaporkan gejala penyakit gastrointestinal di kapal Queen Victoria. Mereka segera mengaktifkan protokol kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan untuk memastikan kesejahteraan semua tamu dan kru di pesawat. Langkah-langkah yang diambil sudah efektif," jelas pihak Cunard kepada CNN.
Mengutip NBC News, staf medis di kapal pesiar di bawah yurisdiksi AS diharuskan melaporkan kasus penyakit pencernaan ke Program Sanitasi Kapal ketika setidaknya dua persen orang di dalamnya terinfeksi suatu penyakit.