Guru Besar Mengaku Diintimidasi Via WA Agar Tak Melakukan Deklarasi "Genderang Universitas Indonesia Bertalu Kembali"
JAKARTA - Ketua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia Harkristuti Harkrisnowo mengaku diintimidasi sebelum melakukan deklarasi kebangsaan di Rotunda UI, Kota Depok, Jumat, 2 Februari. Intimidasi dikirim lewat pesan WhatsApp oleh salah satu alumni UI.
"Kami juga sudah agak diintimidasi juga sebenarnya. Intimidasinya, kami dapat WA dari salah seorang mahasiswa kami, dia kecewa sekali kenapa kok UI ikut-ikutan karena kita seharusnya bisa pergi ke pejabat dan menyampaikan ide-ide," jelas Harkristuti Harkrisnowo usai deklarasi dilakukan.
Deklarasi bertajuk "Genderang Universitas Indonesia Bertalu Kembali” memuat beberapa poin penting. Seperti, sivitas akademika UI menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu dapat dijalankan tanpa intimidasi dan ketakutan, serta berlangsung jujur dan adil.
Selanjutnya, menuntut semua ASN, pejabat pemerintah, TNI, dan Polri dibebaskan dari paksaan untuk memenangkan salah satu paslon. Menyerukan semua perguruan tinggi di seluruh tanah air mengawasi dan mengawal secara ketat pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di wilayah masing-masing.
Harkristuti tak ingin buka-bukaan lebih lanjut sosok yang dinilai mengintimidasi tersebut. Ia mengaku ada beberapa guru yang menerima pesan serupa.
"Dia tak menyebut nama tapi dia berusaha agar kita tak menjalankan apa yang kita lakukan hari ini," tegasnya.
Baca juga:
- BPS Catat Inflasi Januari 2024 Melandai di 0,04 Persen Dibandingkan Desember 2023
- Ikut Rumuskan, Tom Lembong Sebut Isi Omnibus Law UU Cipta Kerja Sangat Berbeda dari Rancangan Awal
- BPS: Kenaikan Harga Beras Akibat Faktor Cuaca dan Akses Infrastruktur
- Mahfud MD tak akan Tinggalkan Kewajiban Sampai Terbit Keppres
Harkristuti menegaskan, apa yang dijalankan UI hari ini merupakan bentuk dari
kebebasan akademik dan etika akademik. "Dan itulah yang sedang kami laksanakan," tegasnya.