Mundur dari Menko Polhukam, Mahfud Pesan ke Jokowi Terus Tagih Utang BLBI

JAKARTA - Mahfud MD mengungkap salah satu pesan yang ia sampaikan kepada Presiden Joko Widodo saat menyerahkan surat pengunduran dirinya dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

Pesan tersebut yakni mengingatkan Jokowi agar Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) tetap bekerja menagih hak negara atas sisa utang dari obligor BLBI.

Mahfud mengaku selama ia bekerja memimpin Satgas BLBI, masih ada pengemplang utang yang belum melunasi hak negara dengan berbagai alasan. Hal ini diungkapkan Mahfud di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, usai bertemu Jokowi di Istana Negara.

"Saya katakan kepada Pak Presdein, 'ini tagihannya masih ada karena ada yang masih mengelak, ingin tidak membayar, ada yang mau terus menawar ini utangnya tidak sebegitu dst. Ini sudah kami tutup yang sudah bayar, sudah selesai, yang sisanya tetap harus ditagih, Pak Presiden karena itu berdasarkan Inpres'. Jadi, BLBI itu harus kita tagih karena itu orang mengutang terhadap uang negara," urai Mahfud, Kamis, 1 Februari.

Kepada Jokowi, Mahfud juga membeberkan hasil pekerjaan Satgas BLBI hingga akhir tahun 2023. Kini, pengembalian utang kepada negara dari obligor mencapai 31,8 persen dari target Rp111 triliun.

"Saya katakan, 'Bapak pernah beri Inpres kepada kami untuk mulai tagih utang-utang tunggakan BLBI, waktu itu jumlahnya Rp111 triliun. Dalam 1,5 tahun kami bekerja, sekarang ini sudah terkumpul tagihan yang sudah ada di tangan kami sebesar Rp35,7 triliun," papar Mahfud.

 

Cawapres nomor urut 3 ini juga mengungkap isi surat pengunduran dirinya kepada Jokowi hanya berisi tiga paragraf. Paragraf pertama, Mahfud menyampaikan terima kasih kepada Jokowi yang mempercayai dirinya mengemban jabayan sejak 23 Oktober 2019.

Paragraf kedua, Mahfud menjelaskan alasan mundur kepada Jokowi. "Yang kedua, oleh karena saya sekarang ikut kontestasi politik untuk melanjutkan estafet kepemimpinan nasional yang harus terus berjalan, maka saya mohon berhenti," ucap Mahfud.

Paragraf ketiga, Mahfud meminta maaf kepada Jokowi jika ada kekurangan yang tidak berkenan bagi Jokowi selama di pemerintahan.

"Beliau juga waktu pertemuan tadi happy, beliau banyak bergurau, saya juga banyak tersenyum, gembira, ya seperti teman lama, lah," tutur Mahfud.