Penyebab Rambut Rontok saat Berat Badan Turun, Pakar Sarankan Cara Pencegahannya
YOGYAKARTA – Kalau Anda sedang menjalani diet ketat atau program penurunan berat badan, mungkin mengalami kerontokan rambut. Ini karena tubuh mengalami stres atau mungkin kekurangan nutrisi tertentu.
Jenis rambut rontok karena penurunan berat badan ini, dikenal dengan efflovium telogen. Biasanya dialami sekitar 3-4 bulan setelah penurunan berat badan yang cepat dan berlangsung hingga 6 bulan. Menurut American Academy of Dermatology, kehilangan sekitar 50-100 helai rambut adalah hal yang normal. Namun dalam kondisi efflovium telogen, rambut yang rontok lebih banyak.
Penyebab efflovium telogen, antara lain kehilangan sejumlah besar berat badan, melahirkan mengalami tingkat stres yang tinggi, mengalami demam tinggi, menjalani operasi, mengalami penyakit, atau menghentikan pil KB.
Efflovium telogen umumnya mereda dalam waktu 6-9 bulan seiring tubuh menyesuaikan diri dengan perubahan. Ini kerap dialami seseorang setelah berat badannya turun karena kekurangan nutrisi dalam makanan dan efek kumulatif penurunan berat badan pada tubuh. Hal ini terutama terjadi jika penurunan berat badan disebabkan oleh diet ketat, operasi penurunan berat badan, atau diet ketat.
Penting diketahui, nutrisi yang tepat penting untuk pembentukan batang rambut yang sehat dan meningkatkan pertumbuhan rambut. Melansir Medical News Today, Rabu, 31 Januari, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan rendah zat besi dan seng lebih mungkin menyebabkan rambut rontok. Nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan rambut, termasuk asam lemak, selenium, dan vitamin D.
Selama pertumbuhannya, rambut memiliki tiga fase. Fase pertama disebut enagen, yang mana saat rambut tumbuh dan dapat bertahan selama beberapa tahun. Kedua fase katagen, yang merupakan fase transisi singkat dan hanya berlangsung selama beberapa minggu. Ketika adalah fase telogen, yaitu fase istirahat selama 3-4 bulan. Pada fase akhir ini, rambut akan rontok dan akan tumbuh rambut baru dari dalam folikel.
Baca juga:
Rambut rontok terjadi karena stres pada tubuh yang memicu rambut berhenti tumbuh dan memasuki fase katagen terlalu dini. Kemudian masuk ke fase telogen dan rontok sebelum waktunya. Efflovium telogen sebenarnya tidak berbahaya maupun terjadi tidak permanen. Ini hanya terjadi karena rambut beradaptasi dengan perubahan pada tubuh dan lalu beberapa bulan ke depan rambut akan tumbuh kembali secara normal. Namun kekurangan nutrisi akibat penurunan berat badan berdampak buruk. Misalnya kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia atau mengakibatkan komplikasi serius.
Efflovium telogen bisa dicegah dan diobati. Pertama, Anda harus mendapatkan nutrisi cukup dan menjalalani pola makan sehat. Bisa juga mengonsumsi suplemen khusus sesuai petunjuk dokter. Nah, kalau Anda sedang menjalani diet, penting mempertimbangkan mengonsumsi makanan kaya zat besi dan zinc untuk mencegah kerontokan rambut. Kandungan ini bisa didapatkan dengan mengonsumsi kerang, biji-bijian, telur, kacang-kacangan, bayam, biji gandum, kalkun, brokoli, ikan, kacang mete, dan ayam.