Cegah Terjadinya Kecurangan, BSNPG Latih 830 Ribu Saksi Kawal Pemilu 2024
JAKARTA - Badan Saksi Nasional Partai Golkar (BSNPG) mengaku sangat siap dalam mengawal hasil suara di Pemilu 2024 baik Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan Presiden(Pilpres)
"Persiapan dari Badan Saksi Nasional Partai Golkar sampai pada tanggal 30 Januari 2024 sudah 94 persen. Kami beberapa bulan ini bekerja keras untuk mentabulasikan semua data dari 38 provinsi 514 kabupaten/ kota," kata Bendahara Umum BSNPG, Nicolas Kesuma dalam keterangan tertulis, Rabu, 31 Januari.
Nico menyebut konsolidasi para saksi juga sudah dilakukan baik secara fisik maupun daring.
"Satu bulan kami lakukan bimtek secara online dan sebelumnya kami lakukan training of trainer dibagi per wilayah untuk terus melakukan pelatihan-pelatihan. Kami tidak bosan-bosannya dan tidak mengenal lelah memberikan bekal agar para saksi paham tugas kerjanya, serta mekanisme pemenangan Partai Golkar," jelasnya.
Untuk mengawasi suara di lapangan pada pemungutan suara nanti, para caleg dan DPD di seluruh daerah akan berkoordinasi aktif.
"Satu saksi satu TPS, jika mengacu pada jumlah TPS se-Indonesia sebanyak delapan ratusan ribu artinya delapan ratus tiga puluhan ribu saksi Golkar yang sudah 94 persen dalam waktu dekat akan menjadi 100 persen," bebernya.
Baca juga:
Ia juga optimis dalam waktu dekat kesiapan para saksi menjadi 100 persen.
"Ini tinggal dirapihkan atau disempurnakan, 14 hari ke depan kami akan lebih semangat lagi. Apel saksi juga akan dilakukan," tegasnya.
Sementara itu, sekretaris BSNPG Azhar Adam menyebut BSNPG tentu bermitra dengan para penyelenggara untuk mencegah terjadinya kecurangan-kecurangan.
"Ini berkaitan dengan Bawaslu, kalau dari kami tentu ada aksi dalam dan luar, pokoknya semua diisi," ujarnya.
Pengamanan suara, kata Adam, juga harus ekstra dan tentu saksi sudah diberi bekal didalam atau diluar TPS.
"Gejala kecurangan juga akan kami amati. Jadi jelas BSNPG akan berkoordinasi dengan Bakumham Golkar diseluruh tingkatan yang ada di daerah juga," tuturnya.