Jelang Putusan Suku Bunga The Fed, Harga Bitcoin Naik ke Rp682 Juta
JAKARTA - Bitcoin mengalami pergerakan yang fluktuatif sepanjang Januari, khususnya setelah persetujuan ETF Bitcoin Spot oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC).
Namun pada Selasa, 30 Januari, BTC menunjukkan tanda pemulihan dengan bergerak ke level 43.200 dolar AS (Rp682 juta), naik 2,13 persen dalam 24 jam dan menguat 8,50 persen dalam tujuh hari ke belakang.
Selain itu, total kapitalisasi pasar aset kripto berada di level 1,612 triliun dolar AS, menguat 2,34 persen dalam 24 jam terakhir. Sementara di waktu yang sama, Ethereum (ETH) juga mengalami kenaikan 4,53 persen bergerak di 2.305 dolar AS (Rp36 juta) selama 24 jam terakhir.
Bahkan pekan lalu, Bitcoin turun 20 persen, mencapai 38.600 dolar AS (Rp609 juta) pada Selasa, 23 Januari. Penurunan ini menyusul lonjakan ke level 48.983 dolar AS (Rp773 juta) saat ETF Bitcoin spot perdana diperdagangkan di AS pada 11 Januari 2024.
Baca juga:
- Bitcoin Turun di Bawah 40.000 Dolar AS, Ajaib Kripto Beri Saran Ini!
- Bitget Luncurkan Film Messi #MakeItCount, Perusahaan Kripto Ajak Publik Manfaatkan Peluang di Dunia Kripto
- Terjadi Lonjakan Penipuan Melalui Robocall di Amerika Serikat karena Kemajuan Kloning Suara AI
- 1datapipe Hadirkan Penilaian Kelayakan Kredit dengan Analitik AI
Sementara itu, pekan ini, Ajaib Kripto memprediksi bahwa pasar kripto cenderung optimis bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunganya pada FOMC 30-31 Januari maka diprediksi tidak akan terlalu berdampak signifikan ke pasar kripto.
"Tetapi hal yang akan menjadi perhatian adalah petunjuk kapan The Fed berencana memangkas suku bunganya," tulis Ajaib dalam siaran resminya.
Meski demikian, investor dan trader perlu tetap berhati hati serta mengikuti perkembangan pasar sehingga penting untuk melakukan riset mandiri dan berinvestasi dengan profil risiko masing masing.