Mantan Ketua DPR AS Tuai Kecaman Usai Mengaitkan Protes Gencatan Senjata Konflik di Gaza dengan Rusia

JAKARTA - Sebuah kelompok Muslim di Amerika Serikat mengkritik mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi pada Hari Minggu setelah dia menyatakan, tanpa memberikan bukti, beberapa pengunjuk rasa yang menuntut gencatan senjata di Gaza dapat dikaitkan dengan Rusia, mendesak FBI menyelidiki itu.

Komentarnya ditanggapi sebagai "fitnah yang tidak berdasar" oleh Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), mengatakan pernyataan tersebut sama dengan dehumanisasi terhadap rakyat Palestina.

Protes yang menuntut gencatan senjata di Gaza baru-baru ini terjadi di seluruh Negeri Paman Sam. Protes tersebut diorganisir oleh sejumlah kelompok aktivis hak asasi manusia, Yahudi dan anti-perang.

"Tidak masuk akal jika seseorang dengan pengaruh seperti itu di negara ini, akan menyebarkan fitnah yang tidak berdasar, menargetkan mereka yang berupaya mengakhiri pembantaian warga sipil di Gaza dan mencari resolusi yang adil terhadap konflik tersebut," kata Ibrahim Hooper, juru bicara CAIR, melansir Reuters 29 Januari.

Komentar Pelosi "menggemakan situasi di negara kita ketika penentang Perang Vietnam dituduh sebagai simpatisan komunis dan menjadi sasaran pelecehan FBI," tambah Direktur Eksekutif Nasional CAIR Nihad Awad.

Pelosi menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara dengan CNN, setelah dia ditanya apakah penolakan terhadap kebijakan Presiden Joe Biden dalam perang di Gaza dapat merugikan Partai Demokrat dalam pemilihan presiden bulan November.

"Bagi mereka, menyerukan gencatan senjata adalah pesan Tuan Putin, pesan Tuan Putin. Jangan salah, ini terkait langsung dengan apa yang ingin dilihatnya (Presiden Rusia Vladimir Putin)," kata Pelosi kepada CNN.

"Saya rasa beberapa dari pengunjuk rasa ini bersifat spontan, organik dan tulus. Beberapa di antaranya menurut saya ada hubungannya dengan Rusia," katanya.

"Beberapa pendanaan harus diselidiki dan saya ingin meminta FBI untuk menyelidikinya," tandas Pelosi.

Komentar Pelosi menandai pertama kalinya seorang anggota parlemen AS terkemuka, menuduh pemimpin Rusia mendukung pengunjuk rasa AS yang menyerukan gencatan senjata.

Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.

Diketahui, PBB telah menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza. Namun, Washington telah memveto rancangan resolusi atas seruan tersebut di Dewan Keamanan PBB, dengan mengatakan itu akan membiarkan kelompok Islam Palestina Hamas, yang menguasai Gaza, berkumpul dan membangun kembali kekuatannya.