TKN Minta Bawaslu Proaktif Telusuri Fitnah Foto Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran

JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman membantah pihaknya terlibat dalam pemasangan stiker paslon nomor urut 2 di karung beras produksi Bulog yang fotonya beredar di masyarakat.  

Habiburokhman menegaskan pihaknya tak pernah menjadikan beras sebagai komoditas politik. Apalagi beras yang merupakan bantuan dari negara untuk masyarakat. 

"Dengan ini kami sampaikan bahwa tidak benar bahwa kalau ada tuduhan kami yang memasang stiker tersebut, lalu menjadikan beras itu sebagai komoditas politik untuk menguntungkan kami," ujar Habiburokhman dalam konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Jumat, 26 Januari. 

Waketum Gerindra itu pun menduga ada pihak yang berorkestrasi di balik isu tersebut untuk menyudutkan paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran. Menurutnya, isu ini bergulir tak lepas dari elektabilitas Prabowo-Gibran yang terus naik belakangan ini.

"Kami merasa ada pihak-pihak yang melakukan orkestrasi terkait pemberitaan tersebut agar menyudutkan kami, di saat elektabilitas Prabowo-Gibran sedang meroket," katanya.

TKN, lanjut Habiburokhman, saat ini tengah mencermati akun X @Miduk17 milik Jhon Sitorus, yang mengunggah foto stiker kampanye pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tertempel di beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) milik Perum Bulog. 

Dalam postingan itu, kata dia, ada juga kalimat bernada fitnah yang menyebut kabinet Jokowi sedang mengabdi untuk Prabowo-Gibran.

"Kami sudah mencek hingga saat ini belum ada laporan resmi ke Bawaslu terkait kejadian tersebut. Saat ini kami sedang mengumpulkan bukti dan mencadangkan hak kami untuk menuntut secara hukum yang menyebarkan fitnah, yang menuduh kami bahwa kami melakukan penempelan stiker tersebut," jelas Wakil Ketua Komisi III DPR itu. 

Karena itu, Habiburokhman meminta Bawaslu untuk proaktif mengusut kasus ini agar menjadi terang dan jelas bagi masyarakat bahwa kasus beras Bulog berstiker paslon nomor 2 itu tidak ada kaitannya dengan Prabowo-Gibran.

"Kita meminta Bawaslu proaktif diundang saja pemilik akun ini untuk menanyakan supaya terang dan jelas," kata Habiburokhman.

Anggota DPR dapil Jakarta Timur itu lantas mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dan mudah terhasut dengan berita bohong. Hal itu perlu dilakukan untuk mewujudkan Pemilu jurdil dan berkeadilan.

"Memang perlu sama-sama kita ikhtiarkan adalah agar Pemilu ini bisa berlangsung sukses dengan damai, tidak diwarnai berita bohong, tidak fitnah, tidak diwarnai kecurangan, tidak diwarnai penyalahgunaan bantuan pemerintah," kata Habiburokhman.