Tangis Istri Tersangka Bajilo di Polsek Cakung: Kontrakan Belum Dibayar, Suami Jadi Tersangka, Siapa yang Mau Nafkahin?
JAKARTA - Seorang wanita dengan tiga orang anak mendatangi kantor Polsek Cakung sambil meneteskan uraian air mata pada Jumat, 26 Januari, sore. Wanita tersebut bernama Dinar (24) warga Cakung, Jakarta Timur.
Sambil menggendong anak ketiganya, Dinar terus mengusap air mata yang membasahi pipinya. Kedatangan dia ke Polsek Cakung untuk melihat suaminya yang sudah ditahan polisi karena terlibat kasus pencurian modus bajing loncat (bajilo).
Dinar merupakan istri dari tersangka berinisial MR (30) yang menjadi eksekutor utama pencurian besi dengan modus bajing loncat di kawasan Cakung. Dalam aksinya, MR bertugas sebagai eksekutor pencurian yang memanjat dan mengambil potongan besi dari muatan truk yang melintas.
"(tahu suami ditangkap) Semalam, saya cariin dia. Kata saya kok tidak pulang. Memang pas dia cari itu (besi) kemaren tidak pulang, saya cari kata (teman-temannya) dia lagi kasus. Kasus apa? Kata saya, ini (curi besi). Kenapa harus kayak begini kata saya," ujar Dinar kepada VOI di Mapolsek Cakung, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari.
Dinar berharap jika suaminya dapat dibebaskan oleh polisi. Sebab, MR, suami Dinar menjadi satu - satunya tulang punggung keluarga.
"Dia jadi tulang punggung keluarga. Saya (tinggal) sendiri sama anak-anak, ibunya dia juga tinggal sendiri. Siapa yang mau nafkahin?," ujarnya.
Dinar mengatakan, dirinya sudah 1 bulan belum membayar kontrakan karena tak miliki uang lagi. Dia menduga jika suaminya merasa terbebani utang kontrakan.
Baca juga:
- Karena Majikannya Sering Keluar Kota, Sejoli ART di Cipayung Sudah Seperti Pasutri Tapi Belum Resmi
- Tabrakan Beruntun di Jalur Puncak Bogor, 14 Orang Luka-luka 1 Rumah Makan Rusak
- Pertamina Sayangkan Insiden Robohnya Tembok SPBU di Tebet
- Pasutri Jatuh dari Motor Akibat Bendera Partai di Flyover Mampang Roboh
"Anak saya ada tiga. Yang pertama kelas 1 SD, yang paling kecil 2,3 tahun. Baru kali ini ikut gini (mencuri). Ini diajak sama temannya," katanya.
Dinar mengaku jika sebelumnya sang suami bekerja sebagai sopir angkutan kota (angkot) 23 jurusan Pulogadung-Kalimalang.
"Narik angkot sudah lama beberapa tahun. (harapannya) Semoga bisa pulang, kumpul sama anak-anaknya lagi. Kerja yang benar jangan ikut-ikut temen. Dia baru kenal sama teman-temannya di situ. Baru 3 hari nongkrong di situ. Saya tidak kenal, kenal di jalan," katanya.
Dinar berharap kepada aparat Kepolisian Polsek Cakung agar memberikan keadilan bagi suaminya yang sudah resmi jadi tersangka.
"Semoga saja suami saya bisa pulang, kasihan anaknya yang kecil masih butuh bapaknya. Saya juga lagi bingung tidak bisa pulang karena kan tinggal ngontrak, dan belum bayar kontrakan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Unit Reskrim Polsek Cakung berhasil menangkap total 5 orang pelaku bajing loncat yang berkomplot melancarkan aksi pencurian muatan potongan besi dari sebuah truk yang melintas di Jalan Raya Bekasi KM 21, Cakung, Jakarta Timur.
Kelima orang tersebut berinisial TP (31), TS (25), RA (31), MR (30) dan MS (36). Mereka merupakan komplotan spesialis bajing loncat yang kerap beraksi di Jakarta Timur.
"Modus operandinya, pelaku naik ke atas truk saat arus lalu lintas macet dengan mengambil dan menurunkan besi," kata Kapolsek Cakung, Kompol Panji Ali Candra kepada wartawan, Jumat, 26 Januari.