Kementerian Kesehatan Sebut 20 Orang Tewas dan 150 Luka-luka Akibat Serangan Israel Hantam Antrean Bantuan Makanan

JAKARTA - Jumlah korban tewas di Gaza terus bertambah, saat serangan militer Israel menghantam antrean warga Palestina untuk mendapatkan bantuan makanan.

Serangan Israel di Kota Gaza menewaskan 20 warga Palestina dan melukai 150 orang yang sedang mengantre untuk mendapatkan bantuan makanan pada Hari Kamis, kata Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, melansir Reuters 26 Januari.

Juru bicara kementerian Ashraf al-Qidra mengatakan, jumlah korban tewas "kemungkinan akan meningkat karena rumah sakit tidak memiliki sarana untuk merawat mereka," seperti dikutip dari CNN.

Sedangkan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan, para korban mengalami luka-luka yang "luar biasa" setelah serangan terhadap warga sipil yang menunggu bantuan di dekat Kota Gaza pada Hari Kamis.

"Ada ratusan orang yang terluka. Jenis cederanya sulit dipercaya. Beberapa orang kehilangan anggota tubuh mereka," kata juru bicara Pertahanan Sipil Gaza Mahmoud Basal dari Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza.

Basal menambahkan, kru pertahanan sipil masih berusaha untuk mencapai korban luka tetapi “dihalangi” oleh pasukan Israel.

Di sisi lain, militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan tersebut.

Diketahui, sekitar 25.900 warga Palestina telah terbunuh akibat serangan Israel di Gaza, kata para pejabat kesehatan Palestina.

Israel sendiri melancarkan serangan dan diikuti operasi darat di Gaza, usai kelompok militan Hamas menyerang wilayah selatan mereka pada 7 Oktober, menyebabkan 1.200 orang tewas dan menyandera sekitar 240 orang, menurut data Israel.

Militer Israel mengatakan mereka telah membunuh lebih dari 9.000 militan Gaza dan kehilangan 220 tentara dalam perang yang telah berlangsung selama 3,5 bulan.