Gelar Operasi di Militer di Khan Younis, Israel: Area Ini Lebih Menantang Sehingga Rencana Kami Terkena Dampaknya
JAKARTA - Tewasnya 21 tentara Israel di Khan Younis, Gaza selatan pada Hari Senin kemarin, menjadi kematian dalam sehari terbanyak di pihak Israel sejak perang dengan kelompok Hamas di Gaza Oktober lalu.
"Sejauh yang kami tahu, sekitar pukul 4 sore, sebuah RPG ditembakkan ke tank yang mengamankan pasukan, dan secara bersamaan, terjadi ledakan di dua gedung berlantai dua. Bangunan-bangunan runtuh akibat ledakan ini, sementara sebagian besar pasukan berada di dalam dan di dekat bangunan tersebut," melansir The Times of Israel 23 Januari.
Sebelumnya, dalam pernyataan Hari Senin Israel Defense Forces (IDF) mengatakan, operasi di sekitar Khan Younis menantang dan memerlukan ketepatan.
IDF mengatakan, mereka menargetkan pos-pos Hamas, infrastruktur dan pusat komando dan kendali di kota tersebut, dalam operasi yang diluncurkan pada Hari Minggu tersebut dan dipimpin oleh Divisi Pasukan Terjun Payung ke-98 Israel.
"Membongkar kerangka militer Hamas di Khan Younis bagian barat adalah inti logika di balik operasi tersebut," kata pernyataan itu.
Baca juga:
- Uni Eropa Latih 40.000 Tentara dan Dukungan Senjata-Amunisi Senilai Rp511 Triliun untuk Ukraina
- Gedung Putih Sebut Presiden Biden Tetap Berpikiran Terbuka Mengenai Solusi Dua Negara
- Kepala Intelijen Rusia Sebut Amerika Serikat Mulai Bentuk Pemerintahan Kolonial di Ukraina
- Nilai Cara Israel Menghancurkan Hamas Salah dan Menyemai Kebencian, Diplomat UE: Apa Solusi Lain di Benak Mereka?
IDF mengatakan pihaknya telah melihat militan di "lokasi sensitif" seperti rumah sakit dan tempat penampungan di wilayah sipil yang padat penduduknya.
"Kami menyiapkan beberapa strategi dan sejumlah sarana untuk kegiatan operasional. Kawasan ini lebih menantang, sehingga rencana kami terkena dampaknya," sebut pernyataan itu.