Di Tengah APK Bermasalah, Ada Pihak Lain yang Menikmati Keuntungan

TANGERANG – Kisruh alat peraga kampanye (APK) bermasalah menjadi perhatian banyak pihak. Bahkan tak sedikit kecelakaan akibat pemasangan APK. Bahkan hingga saat ini, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) bekerja bersama dengan pihak terkait melakukan penertiban APK.

Berbeda dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) yang bergelut menangani APK bermasalah, tukang pasang spanduk, bendera, poster kontestan Pemilu justru menimba uang atas pemasangan media lini bawah tersebut.

Contohnya Umar, salah satu pemasang APK (baliho dan spanduk) Caleg di Buniayu, Sukamulya, Kabupaten Tangerang mengaku sudah mengantungi uang jutaan rupiah usai usai memasang APK di beberapa lokasi.

“Saya dapat Rp1,5 juta. Kalau teman saya, sopir Rp500 ribu. Selama akhir Desember sampai sekarang. Tapi itu belum termasuk bensin. Bensin dan makan juga dapat,” kata Umar saat diwawancara, Senin, 22 Januari.

Umar mengaku sudah memasang 250 APK yang terdiri dari bendera partai, spanduk dan Baliho di Kabupaten Tangerang.

“Sudah 5 kali drop. 1 kali drop 50 spanduk dan baliho. Totalnya ada 250 (APK),” aku Umar.

Menurut Umar, meski upah yang diterimanya tidak besar, namun ia mengaku tidak keberatan. Sebab APK yang dipasang adalah seorang caleg, temannya sejak kecil.

“Saya bantu-bantu saja. Dia temen saya dari kecil,” ucapnya.

Umar juga mengaku, ia mendapat arahan tidak memasang APK di pinggir jalan. Karena menurutnya, pemasangan APK di pinggir jalan berisiko tinggi (berbahaya), bisa terjadi kecelakaan.

“Saya masangnya di tembok pinggir jalan, di pertigaan sama tanah kosong. Kalau baliho gede kan saya tiga kali,” ungkap Umar.

Umar adalah loyalis dari salah seorang caleg di Kabupaten Tangerang. Sebab, kata Umar calegnya itu adalah teman kecilnya.

“Saya ini doang (calegnya), karena dia teman kecil saya. Kalau partai lain tidak,” tutup Umar.