Konsep Berpikir Sinkronik: Penerapan dalam Ilmu Sosial dan Ciri-cirinya

YOGYAKARTA - Dalam mempelajari pengalaman hidup, kita bisa belajar dari peristiwa yang sudah terjadi atau sejarah di masa lalu. Dari zaman ke zaman yang sudah terlewati, ada banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran, motivasi, sekaligus pengingat bagi diri. Anda bisa menerapkan konsep berpikir sinkronik untuk mempelajari pengalaman dalam kehidupan. 

Mempelajari sejarah atau peristiwa lalu bisa dilakukan dengan cara berpikir sinkronik. Konsep berpikir sinkronik mengajak kita mempelajari sejarah untuk mengkaji pola-pola, gejala, maupun karakter dalam peristiwa di masa tertentu. Metode berpikir ini memang umum diaplikasikan dalam ilmu-ilmu sosial. 

Ilmu sosial memang memiliki hubungan timbal balik dengan sejarah atau peristiwa-peristiwa yang sudah pernah terjadi. Itulah mengapa penting untuk mengetahui konsep berpikir sinkronik dan contoh-contohnya.

Apa Itu Konsep Berpikir Sinkronik?

Sinkronik berkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa namun lingkupnya terbatas. Istilah sinkronik berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘Syn’ yang bermakna ‘dengan’ dan ‘khronos’ yang artinya ‘waktu atau masa’. 

Cara berpikir sinkronik merupakan metode berpikir sejarah yang meluas dalam ruang, namun terbatas dalam waktu. Konsep berpikir dengan pendekatan sinkronik ini umumnya diterapkan dalam ilmu-ilmu sosial. 

Konsep berpikir sinkronik lebih menekankan pada struktur dan hanya melakukan analisis suatu kondisi tertentu. Cara berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah bertujuan untuk melihat perubahan segala sesuatu yang berhubungan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa. 

Meskipun cakupan objek yang dipelajari terbatas pada satu waktu, namun kejadian tersebut tetap dapat dianalisis secara luas. Misalnya mulai dari apa atau siapa yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kejadian, siapa yang dipengaruhi atau terkena dampak dari kejadian, dan apa saja yang ada di dalamnya dan berbagai hal lainnya. 

Ciri-Ciri Berpikir Sinkronik

Setelah memahami pengertian dari cara berpikir sinkronik, selanjutnya Anda perlu mengetahui ciri-ciri berpikir sinkronik, sebagai berikut:

Mengkaji Kejadian di Masa Lalu

Salah satu ciri dari konsep berpikir sinkronik adalah tindakan mengkaji kejadian yang terjadi di masa lampau. Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih mendalami apa yang terjadi di masa lalu, namun tetap mengambil fokus pada waktu yang telah ditentukan. 

Misalnya, dalam peristiwa pelaksanaan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam contoh peristiwa tersebut, pengkajian dengan cara berpikir sinkronik dilakukan untuk membuat kita tahu apa saja yang terjadi pada waktu Kemerdekaan Indonesia masa itu. 

Memiliki Sifat Horizontal

Konsep berpikir sinkronik juga mempunyai ciri-ciri yakni memiliki sifat horizontal. Meski hanya berfokus pada rentang atau masa waktu tertentu, kejadian masa lalu yang dikaji atau dianalisis bisa diperlebar. Jadi dalam cara berpikir sinkronik untuk mengkaji kejadian masa lalu tetap akan melihat berbagai aspek yang turut mempengaruhi kejadian tersebut. 

Sejumlah aspek yang bisa masuk dalam pengkajian berpikir sinkronik, yaitu mulai dari aspek sosial, aspek ekonomi, aspek politik, dan aspek budaya. Sebab setiap kejadian seperti sejarah memang tidak bisa dilepaskan dan selalu dipengaruhi oleh berbagai aspek. 

Lingkup Kajian yang Lebih Sempit

Ciri lainnya dari konsep berpikir sinkronik adalah lingkup kajian yang lebih sempit. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, cara berpikir sinkronik hanya berfokus pada satu waktu kejadian saja. Oleh karena itu, kajian yang dilakukan juga bisa saja menjadi lebih sempit atau terbatas. 

Titik Berat Kajian pada Struktur

Konsep berpikir sinkronik juga dilakukan dengan titik berat kajian pada struktur. Ketika melakukan analisis suatu kejadian masa lalu, maka akan dititik beratkan pada bagian struktur. Misalnya mulai dari struktur sosial, politik, budaya, ekonomi, hingga masyarakat. 

Dengan memfokuskan pada beberapa titik berat tersebut, maka data atau informasi yang dihasilkan dari mengkaji suatu peristiwa akan lebih lengkap. 

Bersifat Serius dan Lebih Sulit

Cara berpikir sinkronik juga menuntut pengkajian atau analisis yang bersifat serius dan lebih sulit. Pada poin ini lebih ditekankan pada keadaan detail analisis yang dilakukan dalam melihat suatu kejadian atau peristiwa dengan pendekatan sinkronik. 

Jadi peristiwa yang terjadi dalam suatu waktu harus dikaji secara lebih mendalam. Di samping itu, proses analisis peristiwa dengan kurun waktu tertentu atau singkat memang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi, sehingga memerlukan kerja-kerja yang serius dan lebih lengkap. 

Demikianlah ulasan mengenai apa itu konsep berpikir sinkronik dan cara penerapannya dalam ilmu sosial. Konsep berpikir sinkronik merupakan cara berpikir yang bermanfaat penting dalam menganalisis suatu kejadian di masa lampau sebagai pelajaran hari ini. Baca juga prospek kerja jurusan filsafat

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan kabar terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.