JK: Kalau Diperiksa Gampang Anies, Bawaslu Panggil Jokowi Baru Ramai Negeri Ini
JAKARTA - Jusuf Kalla mengomentari laporan terhadap capres Anies Baswedan terkait pernyataan lahan 340 ribu hektare milik Prabowo Subianto di panggung debat capres. Anies kata JK tak bakal kesulitan jika dipanggil Bawaslu.
“Kalau diperiksa gampang Anies, minta kesaksian dari Pak Jokowi. Kan dia pertama ngomong Pak Jokowi,” ujar JK, Rabu, 10 Januari.
JK mengatakan, Anies hanya tinggal menjawab data lahan milik Prabowo didapat dari Jokowi kala debat capres 2019.
“Anies kalau ditanya (Bawaslu) dari mana datanya? (Jawab saja) dari Pak Jokowi. (Bawaslu) panggil Pak Jokowi, baru ramai negeri ini,” tutur JK sambil tertawa dilansir Kompas.com.
Diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto mengatakan tanah yang diungkit oleh calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan saat debat capres ketiga yang digelar KPU pada Minggu (7/1) malam adalah hak guna usaha (HGU) dan milik negara.
“Dia (Anies) ngerti enggak, ada HGU? Hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai. Itu tanah negara, saudara, tanah rakyat, tanah bangsa,” kata Prabowo di hadapan relawannya saat menghadiri Konsolidasi Relawan Prabowo-Gibran Provinsi Riau di GOR Remaja Pekanbaru,, Selasa, 9 Januari.
Menurut Prabowo, tanah itu lebih baik ia kelola daripada dikuasai oleh asing.
Ia pun menyebut manakala pemerintah memerlukan tanah tersebut, ia segera menyerahkannya.
Prabowo juga menyebut Anies keliru. Lahan itu, kata dia, bukan 340.000 hektare.
“Kemarin juga salah-salah melulu, bukan 340.000 hektare, mendekati 500.000 hektare. Dia mau bikin rakyat benci saya,” ujar Menteri Pertahanan itu.
Baca juga:
Prabowo juga menyebut dirinya telah menyerahkan tanah itu kepada negara sejak dua tahun lalu.
“Bapak Presiden, kalau lahan ini dibutuhkan untuk lumbung pangan, pakai lahan HGU saya. Gunakan. Saya siap. Dan kita sedang menggarap itu,” ucapnya.
Menurut Prabowo, Anies tidak berniat baik saat melontarkan pernyataannya kala debat dua hari lalu.
“Jadi, niatnya tidak baik. Datanya salah,” kata dia