Walmart Meluncurkan Alat Pencarian AI dan Pengisian Ulang Otomatis untuk Meningkatkan Pengalaman Belanja

JAKARTA - Walmart, peritel terbesar di dunia,  Selasa 9 Januari mengumumkan dua alat baru berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam konferensi CES di Las Vegas. Alat ini dapat membantu pembeli dengan cepat mencari produk dan mengotomatisasi proses pemesanan ulang barang-barang yang sering dibeli.

Perusahaan tersebut meluncurkan alat pencarian GenAI baru yang dikembangkan dengan menggabungkan model AI dari Microsoft dengan data belanja Walmart. Alat ini memungkinkan pembeli mencari produk berdasarkan penggunaan khusus daripada menggunakan merek atau nama barang.

Pembeli dapat mencari dengan menggunakan istilah seperti "pertemuan nonton bola" atau "bantu saya merencanakan pesta bertema unicorn untuk putri saya" dan menerima daftar produk yang disesuaikan, daripada mencari secara individual untuk keripik, sayap ayam, dan balon.

Fitur ini, saat ini tersedia untuk pengguna iOS, akan diperluas ke situs web dan pengguna aplikasi Android Walmart pada akhir tahun ini, demikian pernyataan perusahaan.

Perusahaan juga memperlihatkan penggunaan lain dari AI dengan mengembangkan alat bernama "Walmart InHome Replenishment," yang akan membantu pembeli yang menggunakan layanan pengiriman InHome berbasis langganan untuk dengan cepat mengisi keranjang belanja online dengan barang-barang yang sering dipesan.

Seperti produsen mobil dan gadget lainnya, para pengecer berlomba menemukan penggunaan konsumen untuk teknologi AI Generatif yang telah menggebrak dunia sejak peluncuran ChatGPT pada akhir 2022.

Rival Walmart, Amazon.com, telah menggunakan alat AI generatif untuk membantu pengiklan meningkatkan penargetan iklan dan memungkinkan pedagang menghasilkan promosi dengan cepat. Pada Senin, 8 Januari, Volkswagen mengumumkan di konferensi CES bahwa mereka akan menggabungkan ChatGPT ke dalam mobil mereka.

Selain itu, Walmart juga mengumumkan ketersediaan yang diperluas dari alat AI internal bernama My Assistant untuk karyawan di 11 negara dan meluncurkan layanan berbasis AI dan computer vision yang akan menghilangkan kebutuhan pembeli untuk memverifikasi struk belanja mereka oleh seorang karyawan di toko Sam's Club miliknya.

Teknologi ini saat ini berjalan sebagai uji coba di 10 toko Sam's Club dan menggunakan kombinasi kamera dan teknologi pemrosesan AI di area keluar toko untuk menangkap gambar keranjang dan memverifikasi pembayaran untuk semua barang dalam keranjang.

Walmart mengatakan mereka berencana untuk dengan cepat memperluas teknologi ini ke hampir 600 klub pada akhir tahun setelah pembeli secara konsisten memberi peringkat waktu tunggu di pintu keluar sebagai "titik menyakitkan"