Solusi Dua Negara Tidak Bisa Dihindari Jika Israel Ingin Memperoleh Jaminan Keamanan di Kawasan
JAKARTA - Pemerintah Israel harus bergerak menuju solusi dua negara jika menginginkan bantuan dari mitra Arab di kawasan untuk keamanan yang langgeng, kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken saat berkunjung ke Tel Aviv.
Menlu Blinken kembali menyambangi Israel pada Hari Selasa, di tengah perang yang tengah berkecamuk. Ia berturut-turut bertemu dengan Menlu Israel Katz, Presiden Isaac Herzog, PM Benjamin Netanyahu dan Menhan Yoav Gallant.
Menlu Blinken menekankan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu harus mengendalikan kecenderungan sayap kanan di pemerintahannya, untuk mencapai kemajuan apa pun di masa depan.
"Israel harus berhenti mengambil langkah-langkah yang melemahkan kemampuan warga Palestina untuk mengatur diri mereka sendiri secara efektif. Kekerasan ekstremis terhadap pemukim yang dilakukan tanpa mendapat hukuman, perluasan permukiman, pembongkaran, penggusuran semuanya mempersulit, bukan memudahkan, bagi Israel untuk mencapai perdamaian dan keamanan abadi," katanya saat, melansir Reuters 10 Januari.
"Israel harus menjadi mitra bagi para pemimpin Palestina yang bersedia memimpin rakyatnya hidup berdampingan secara damai dengan Israel sebagai tetangganya," tambah Menlu Blinken.
Sebelum ke Israel, Diplomat tertinggi Negeri Paman Sam itu bertemu dengan para pemimpin di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar dan Yordania.
"Seperti yang saya katakan kepada perdana menteri, setiap mitra yang saya temui dalam perjalanan ini mengatakan, mereka siap mendukung solusi jangka panjang guna mengakhiri siklus kekerasan yang telah berlangsung lama dan menjamin keamanan Israel," ungkapnya.
"Namun mereka menggarisbawahi, hal ini hanya bisa dicapai melalui pendekatan regional yang mencakup jalan menuju negara Palestina," jelas Menlu Blinken.
Baca juga:
- Mesir Tolak Permintaan Israel untuk Pantau Zona Penyangga dengan Gaza
- Temui PM Israel Netanyahu, Menlu AS Tekankan Pentingnya Perlindungan Terhadap Warga dan Infrastruktur Sipil di Gaza
- Pemimpin Hamas Haniyeh Sebut Israel Tidak akan Menerima Sandera Sampai Seluruh Tahanan Palestina Dibebaskan
- Sempat Bebas, Mahkamah Agung India Perintahkan 11 Pria Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Kembali Dipenjara
"Jika Israel ingin negara-negara tetangganya di Arab mengambil keputusan sulit yang diperlukan untuk membantu memastikan keamanan abadi, para pemimpin Israel harus mengambil keputusan sulit yang sama," tandasnya.