Menlu Turki: Tak Ada Pembenaran untuk Serangan Barbarisme Israel di Gaza

ANKARA - Menlu Turki Hakan Fidan mengatakan tindakan Hamas dapat dikritik, tetapi kita tidak boleh mengabaikan isu pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga Gaza. Dia menggambarkan serangan tentara Israel yang sedang berlangsung di wilayah Palestina dengan kata barbarisme.

“Ada narasi yang dibangun oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang membingkai seluruh proses dengan beberapa peristiwa yang terjadi pada 7 Oktober dan menyajikannya kepada Barat berdasarkan apa yang terjadi pada hari itu. Dia (Netanyahu) menceritakan insiden tersebut sebagai 'Saya telah dibunuh. Pelakunya adalah orang barbar.' Jadi tidak masalah apa yang terjadi padanya,” kata Fidan kepada wartawan di Ankara, Minggu, 7 Januari.

“Sikap Turkiye benar-benar membongkar strategi yang dia umbarkan, dan narasi yang diterima oleh negara-negara Barat,” ujar dia.

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.

Setidaknya 22.185 warga Palestina telah terbunuh dan 57.035 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas. Fidan menekankan bahwa tindakan Hamas terhadap warga sipil dapat dikritik.

“Tetapi kita tidak boleh mengabaikan isu pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga Gaza dengan menggunakan mereka sebagai alasan,” imbuh dia dikutip VOI dari Anodalu.

“Jika Anda mendefinisikan Hamas berdasarkan tindakannya terhadap warga sipil, aturan yang sama juga harus berlaku untuk Israel. Jadi, Anda juga harus mendefinisikan Israel dengan cara yang sama. Ini adalah isu-isu yang tidak bisa mereka tanggapi,” kata Menlu Fidan.

Dia juga berbicara tentang operasi anti-teror lintas batas yang dilakukan Turkiye dan pendekatan yang dilakukan pemerintahan Baghdad dan Erbil baru-baru ini.

“Kami bekerja sama penuh dengan Erbil dalam memerangi terorisme. Mereka, khususnya, memiliki keprihatinan yang sama terhadap PKK,” jelas dia.

“Kerja sama kami dengan Erbil semakin berkembang setiap harinya,” tambah Fidan.

Teroris PKK sering bersembunyi di Irak utara untuk merencanakan serangan lintas batas di Türkiye.

Dalam lebih dari 35 tahun kampanye terornya melawan Turkiye, PKK – yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Türkiye, AS, dan UE – bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang, termasuk perempuan, anak-anak, dan bayi.